Banyak orang percaya bahwa olahraga adalah cara efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, Daniel Lieberman, seorang ahli evolusi manusia dan profesor di Universitas Harvard, memiliki wawasan yang mungkin akan mengejutkan banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan Lieberman mengenai pentingnya aktivitas fisik, bagaimana olahraga dapat mencegah berbagai penyakit, dan beberapa mitos besar seputar olahraga.
Daniel Lieberman adalah seorang ahli paleoantropologi Amerika yang terkenal karena perannya dalam mengembangkan dan menguji hipotesis lari daya tahan dan penelitiannya tentang biomekanika lari tanpa alas kaki.
Daniel Lieberman telah menghabiskan bertahun-tahun mempelajari bagaimana manusia berevolusi untuk hidup aktif. Menurutnya, kita berevolusi sebagai makhluk yang sangat aktif secara fisik, bekerja di ladang, berburu, dan mengumpulkan makanan. Namun, dunia modern telah membawa perubahan besar di mana hanya sekitar 50% orang Amerika yang rutin berolahraga. Angka ini bahkan lebih rendah di banyak negara lain yang mengikuti jejak gaya hidup sedentari.
"Kita berevolusi untuk bergerak, bukan duduk diam," kata Lieberman. "Tubuh kita dirancang untuk aktif, dan ketika kita tidak aktif, berbagai penyakit mulai muncul."
Lieberman menjelaskan bahwa kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada berbagai penyakit seperti kanker, depresi, dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang berolahraga setidaknya 150 menit per minggu memiliki risiko kanker payudara 30 hingga 50 persen lebih rendah. Ini adalah bukti kuat bahwa aktivitas fisik memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit.
Namun, masalahnya adalah sistem kesehatan kita cenderung lebih fokus pada pengobatan daripada pencegahan. Di Amerika Serikat, misalnya, hanya sekitar 3% dari anggaran medis yang dialokasikan untuk pencegahan, sementara 75% penyakit sebenarnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, termasuk olahraga. Lieberman menyebut ini sebagai sistem yang "terbalik" dan tidak masuk akal.
Dalam bukunya tentang olahraga, Lieberman mengakui bahwa ia sendiri mengalami perubahan signifikan setelah mempelajari pentingnya latihan kekuatan, terutama seiring bertambahnya usia. Ketika orang pensiun dan menjadi kurang aktif, mereka cenderung kehilangan massa otot, yang memicu siklus yang semakin melemahkan. Oleh karena itu, Lieberman berpendapat bahwa konsep pensiun modern sebenarnya merugikan kesehatan kita.
"Olahraga bukan hanya tentang membakar kalori, tetapi juga tentang mempertahankan kesehatan dan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia," jelas Lieberman. "Kehilangan massa otot seiring usia dapat dicegah dengan latihan kekuatan yang konsisten."
Jadi, bagaimana seseorang dapat berubah dari tidak suka olahraga menjadi seorang yang rutin berolahraga? Sebagai ahli biologi evolusi, Lieberman menyarankan untuk menemukan cara membuat olahraga menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Misalnya, mencari aktivitas fisik yang bisa dinikmati atau melibatkan diri dalam komunitas olahraga.
Lieberman juga membongkar banyak mitos tentang olahraga. Salah satu yang paling umum adalah keyakinan bahwa olahraga menyebabkan kerusakan pada sendi, terutama lutut. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa olahraga sebenarnya membantu memperkuat sendi dan mencegah kerusakan jangka panjang.
Selain itu, banyak yang berpendapat bahwa kita butuh tidur delapan jam setiap malam untuk kesehatan optimal. Namun, penelitian Lieberman pada masyarakat tanpa listrik dan teknologi modern menunjukkan bahwa manusia biasanya tidur sekitar enam hingga tujuh jam per malam. Tidur berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Kita juga sering mendengar bahwa harus berjalan 10.000 langkah sehari untuk tetap sehat. Menariknya, angka ini sebenarnya berasal dari pedometer Jepang sebelum Olimpiade Tokyo pada tahun 1960-an. Meski tanpa dasar ilmiah yang kuat, ternyata angka ini cukup efektif sebagai target umum, meskipun manfaat kesehatan signifikan sudah dapat dirasakan pada 7.000 hingga 8.000 langkah sehari.
Dalam hidup modern, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang membuat kita semakin tidak aktif. Teknologi, kemudahan akses, dan kenyamanan seringkali membuat kita mengorbankan kesehatan fisik kita. Lieberman menekankan pentingnya untuk tidak hanya mengandalkan kenyamanan dan teknologi, tetapi juga mencari cara untuk tetap aktif.
Akhirnya, Lieberman juga membahas bagaimana masyarakat bisa didorong untuk lebih aktif. Contohnya adalah perusahaan Bjornborg di Swedia yang mewajibkan karyawan mereka untuk berolahraga setiap Jumat. Meskipun beberapa karyawan meninggalkan perusahaan ketika kebijakan ini diterapkan, banyak yang akhirnya merasa lebih sehat dan produktif.
"Membuat olahraga menjadi kebiasaan sosial dapat menjadi kunci untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam masyarakat," kata Lieberman. "Ketika aktivitas fisik menjadi bagian dari budaya kerja atau komunitas, orang lebih mungkin untuk tetap aktif."
Dalam pandangan Lieberman, kita harus menemukan cara untuk membuat aktivitas fisik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, baik melalui kebijakan masyarakat maupun perubahan gaya hidup pribadi. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Jadi, mari kita ubah pandangan kita tentang olahraga. Jangan melihatnya sebagai beban, tetapi sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kebahagiaan kita. Dengan begitu, kita bisa menjalani hidup yang lebih aktif dan bermakna, sesuai dengan bagaimana kita berevolusi sebagai manusia.
Dengan wawasan dari Daniel Lieberman, kita bisa belajar untuk lebih menghargai pentingnya aktivitas fisik dan bagaimana hal itu bisa mengubah hidup kita. Mulailah dengan langkah kecil, dan temukan cara untuk membuat olahraga menjadi bagian yang menyenangkan dari rutinitas harian Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H