Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Transformasi Desain Produk Berbasis Big Data dan AI

18 Mei 2024   08:45 Diperbarui: 28 Mei 2024   10:01 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi produk berbasis AI. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Proses desain produk yang berbasis big data dan AI melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, akuisisi data adalah langkah yang sangat penting. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti platform e-commerce, media sosial, sensor pintar, dan dataset publik. 

Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah pra-pemrosesan data, yang meliputi pembersihan data, normalisasi, dan transformasi. 

Selanjutnya, data dianalisis menggunakan algoritma AI untuk mengidentifikasi pola dan wawasan yang berguna. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk mendukung berbagai tahap desain produk, mulai dari penelitian pengguna hingga evaluasi produk.

Contoh Implementasi Big Data dan AI dalam Desain Produk

1. Kansei Engineering: Kansei Engineering adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan elemen emosional pengguna ke dalam desain produk. 

Dengan bantuan big data dan AI, kita dapat mengumpulkan dan menganalisis data emosional dari pengguna dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi preferensi dan kebutuhan emosional mereka. 

Misalnya, analisis data ulasan pelanggan dapat mengungkapkan kata-kata yang sering digunakan untuk menggambarkan produk tertentu, yang kemudian dapat digunakan untuk memperbaiki desain produk agar lebih sesuai dengan preferensi emosional pengguna.

2. QFD (Quality Function Deployment): QFD adalah metode yang digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi atribut teknis yang dapat diukur dan diterapkan dalam desain produk. 

Dengan memanfaatkan big data, kita dapat mengumpulkan data kebutuhan pelanggan dari berbagai sumber, seperti survei online dan media sosial, untuk mengidentifikasi kebutuhan yang paling penting dan bagaimana menerjemahkannya ke dalam spesifikasi produk.

3. Model KANO: Model KANO digunakan untuk mengkategorikan kebutuhan pelanggan berdasarkan pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna. 

Dengan analisis big data, kita dapat mengumpulkan data ulasan pelanggan untuk mengidentifikasi kebutuhan mana yang termasuk dalam kategori must-be, one-dimensional, attractive, indifferent, atau reverse quality. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk memprioritaskan fitur-fitur dalam desain produk.

Tantangan dalam Implementasi Big Data dan AI

Meskipun big data dan AI menawarkan banyak keuntungan dalam desain produk, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pertama, pengolahan big data memerlukan infrastruktur teknologi yang canggih dan sumber daya komputasi yang besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun