Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rahasia Mengatakan "Tidak" untuk Kebahagiaan yang Lebih Besar!

20 April 2024   16:54 Diperbarui: 29 April 2024   16:45 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarah Knight, editor senior yang terkenal menulis buku tentang kebebasan dari tekanan sosial dan hidup minimalis (Sumber: parade.com) 

Mengungkap keajaiban 'tidak peduli' dalam mengelola kehidupan sehari-hari: Sebuah pendekatan revolusioner untuk memfokuskan waktu, energi, dan uang pada apa yang benar-benar penting.

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, setiap pilihan terasa berat dan harus dipertimbangkan dengan serius. Namun, ada keajaiban yang tersembunyi dalam memilih untuk tidak peduli, sebuah pembebasan dari tekanan yang tidak perlu yang memungkinkan seseorang untuk fokus hanya pada apa yang benar-benar membawa kebahagiaan.

Dua setengah tahun yang lalu, sebuah perubahan drastis terjadi pada Sarah Knight, seorang editor senior di sebuah penerbit besar di New York. Setelah 15 tahun menghabiskan waktu mengejar kesuksesan yang diidamkan, Sarah merasa sangat tidak bahagia. Setiap pagi menjadi perjuangan untuk bangun, dan perjalanan 45 menit di kereta bawah tanah hanya menambah beban kehidupan sehari-hari. 

Dalam keputusasaan, Sarah memilih untuk berhenti---keputusan yang tidak mudah dan dipenuhi dengan emosi yang mendalam. Namun, perubahan yang terjadi bukan semata-mata karena pembersihan fisik di apartemen, melainkan pembersihan mental yang lebih dalam.

Sarah Knight, editor senior yang terkenal menulis buku tentang kebebasan dari tekanan sosial dan hidup minimalis (Sumber: parade.com) 
Sarah Knight, editor senior yang terkenal menulis buku tentang kebebasan dari tekanan sosial dan hidup minimalis (Sumber: parade.com) 

Sarah Knight telah diwawancarai di berbagai media seperti The New York Times, The Wall Street Journal, dan Oprah Winfrey Show. Dia juga pembicara yang populer di konferensi dan acara-acara lainnya.

Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan telah membantu jutaan orang di seluruh dunia untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan lebih bermakna.

Bayangkan pikiran sebagai gudang, di mana segala sesuatu yang memberikan kegembiraan dan segala yang mengganggu disimpan bersama. Untuk hidup bahagia, gangguan itu harus dibuang. Hal ini terjadi secara tidak sengaja ketika Sarah meninggalkan pekerjaannya, dan hasilnya sangat luar biasa sehingga metode khusus dikembangkan untuk memungkinkan orang lain melakukan hal yang sama secara sengaja.

Metode yang disajikan ini dirancang untuk kesederhanaan dan efektivitas, memungkinkan setiap orang untuk mempraktikkannya dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. 

Langkah pertama dalam metode ini adalah introspeksi dan identifikasi. Ini melibatkan sebuah proses mendalam di mana seseorang duduk dan benar-benar memikirkan apa saja yang saat ini mengambil tempat dalam kehidupan mereka yang mungkin tidak lagi memberi nilai atau kebahagiaan. 

Ini bisa berupa pekerjaan rutin yang tidak lagi memuaskan, hubungan sosial yang membebani, atau bahkan hobi lama yang tidak lagi menarik. Penting untuk jujur dengan diri sendiri selama proses ini, karena kesadaran diri adalah kunci dari keberhasilan langkah selanjutnya.

Setelah menentukan aspek kehidupan yang tidak penting atau mengganggu, langkah kedua adalah tindakan aktif untuk mengurangi atau mengeliminasi fokus dari hal-hal tersebut. 

Ini berarti membuat keputusan sadar untuk tidak menghabiskan waktu, energi, dan sumber daya finansial pada aktivitas atau orang-orang yang tidak meningkatkan kualitas kehidupan. 

Tentu bisa dilakukan dengan menolak undangan yang tidak diinginkan, delegasi tugas yang tidak esensial, atau bahkan mengurangi konsumsi media yang tidak berkontribusi pada pertumbuhan pribadi.

Mengimplementasikan kedua langkah ini bukan tanpa tantangannya, tetapi hasil akhirnya adalah pengurangan beban mental yang signifikan. Ini menciptakan ruang dalam kehidupan seseorang yang bisa diisi dengan aktivitas yang lebih memuaskan dan memperkaya. 

Dengan mengosongkan 'gudang mental' dari kekacauan, seseorang bisa lebih mudah mengidentifikasi dan mengakses sumber kegembiraan yang sebenarnya. 

Dalam praktik, ini berarti bahwa keputusan untuk menghabiskan waktu pada suatu aktivitas atau dengan seseorang menjadi lebih sadar dan lebih berfokus pada apa yang benar-benar penting. Ini adalah proses yang memberdayakan karena membebaskan individu dari kewajiban yang tidak perlu dan memungkinkan mereka untuk memiliki kontrol lebih besar atas hidup mereka.

Dengan menerapkan prinsip 'tidak peduli', seseorang tidak hanya mengatur ulang prioritas mereka tetapi juga meredefinisi apa arti kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Ini tidak berarti menolak tanggung jawab atau menghindari komitmen, melainkan lebih tentang menjadi selektif---memilih dengan hati-hati di mana dan bagaimana menginvestasikan energi, waktu, dan sumber daya. 

Dalam proses ini, kejujuran dan kesederhanaan menjadi pusat dari setiap keputusan yang dibuat, memberikan kejernihan yang tidak hanya meredakan stres tetapi juga mendukung pertumbuhan pribadi.

Menerapkan pendekatan ini mengubah cara seseorang berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Alih-alih terjebak dalam siklus kegiatan tanpa henti yang tidak selalu memenuhi atau bermakna, individu belajar mengatakan 'tidak' dengan percaya diri dan sopan---sebuah kemampuan yang menghormati batasan pribadi mereka dan menghargai kualitas daripada kuantitas. 

Dalam mengatur kembali kehidupan dengan cara ini, seseorang menemukan kegembiraan dalam momen-momen kecil dan menikmati kebahagiaan yang lebih autentik daripada mengejar kesenangan sesaat yang tidak berkesinambungan.

Kesederhanaan dalam memilih apa yang benar-benar penting mengarah pada penggunaan sumber daya yang lebih bijaksana. 

Waktu dan uang, dua aset berharga dalam kehidupan kita, menjadi alat yang kuat untuk mencapai tujuan yang lebih berarti ketika digunakan dengan tepat. 

Daripada menyebarkan sumber daya pada berbagai hal yang kurang memberi dampak, individu dapat mengalokasikannya ke aktivitas yang memperkaya kehidupan mereka secara pribadi dan profesional. Ini menciptakan siklus positif di mana setiap keputusan memperkuat keinginan untuk hidup lebih bermakna dan puas.

Dalam praktik, 'tidak peduli' bukan berarti apatis, tetapi tentang membuat pilihan yang diinformasikan---mengetahui kapan harus terlibat dan kapan harus mundur. Ini adalah cara yang berdaya guna untuk menghargai setiap menit dan setiap sen yang kita miliki, memastikan bahwa mereka digunakan untuk mendukung kehidupan yang kita pilih dan nikmati, bukan hidup yang kita terima tanpa pertanyaan. 

Melalui pendekatan ini, kita tidak hanya belajar menghargai diri sendiri dan waktu kita lebih banyak tetapi juga mempelajari nilai dari kejujuran dan kesederhanaan dalam hubungan dengan orang lain dan dengan diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun