Dalam doaku kepadaMu, Tuhan Yang Menguasai seluruh tubuhku
Jatuhkanlah hujan
Biarkan api amarah ini padam dalam semalam
Sebab sudah lama yang kurasakan hanya kelam
Diiringi dengan sayatan-sayatan pisau tajam yang terus bergerak ke dada
Menembus palung jiwa yang tiada berdaya
Hingga memunculkan dendam-dendam
Tuhanku Yang Maha Pengasih
Bagaimana mungkin merah asmara ini justru menjadi darah yang tumpah
Tercecer di selokan
Bercampur bau busuk sampah-sampah
Yang tak terbersihkanÂ
Yang tak sudi orang mendekat kepadanya
Kecuali datang dengan sumpah serapah dan marah-marah
Bagaimana mungkin, Tuhanku
Makhluk yang Kau ciptakan dengan penuh kasih
Justru menjadi makhluk yang menyiksaku dengan bengis
Diiris-irisnya hatiku dengan sadis setelah pada mulanya ia bermanis-manis
Tuhanku, dalam doaku kepadaMu
Jatuhkanlah hujan
Basuhlah tubuhku yang diselimuti gelebah dan amarah
Dengan kasihmu yang tiada berhenti mengalir
Agar tubuh yang merintih ini
Tiada semakin merasa tersisih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H