Mohon tunggu...
Anisah NS
Anisah NS Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerdas dalam Bermedia Sosial

12 Juli 2018   19:51 Diperbarui: 12 Juli 2018   20:02 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia maya, ya itulah dunia kedua bagi sejuta umat untuk menjalin hubungan sosial dan komunikasi dengan siapapun tanpa mengenal ras, budaya, bahasa,bangsa, agama, warna kulit dan lain-lain. Semua orang dapat dengan mudahnya berselancar di dunia maya ini melalui media sosial internet seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dan masih banyak lagi aplikasi media sosial internet yang dapat dengan mudah di download serta di akses dimanapun dan kapanpun.

Melalui media sosial inilah semua orang berhak menuangkan segala opini, curahan hati, serta pandangan mereka tanpa ada batasan. Dengan alasan inilah terkadang mucul pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyebarkan informasi atau berita-berita yang tidak sesuai kenyataan atau saat ini lebih dikenal dengan berita Hoax.

Selain itu, di dunia maya ini tak jarang pula ditemui berbagai konten-konten negatif, seperti ujaran kebencian yang dapat menciptakan keretakan,kesenjangan,bahkan kehancuran bagi masyarakat maupun bangsa.

Meski begitu, media sosial juga tak sepenuhnya berdampak negatif. Media sosial juga banayak memberi dampak positif dan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu. Tergantung masing-masing pihak menyikapi media sosial. Untuk itu berbijaklah dalam bermedia sosial.

JIKA AKU MENJADI MENAG (MENTERI AGAMA)

Seperti yang kita ketahui, KEMENAG atau Kementerian Agama mepunyai tugas untuk mengajak masyarakat bijak dalam bermedia sosial dan melawan hoax serta ujaran kebencian.

Jika aku jadi Menteri Agama, aku akan membuka forum terbuka di media sosial yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat dengan ketentuan-ketentuan serta pengamanan yang terpantau sepenuhnya oleh Kementerian Agama,Pemerintah dan pihak berwajib.

Forum ini berisi diskusi-diskusi, masukan-masukan serta informasi yang sah dan benar mengenai suatu berita.

Sistem ini dibuat oleh pihak Kementerian Agama sendiri dengan bekerjasama dengan pemerintahan pusat bidang informasi dan komunikasi serta melibatkan pihak berwajib yang membantu memantau forum ini.

Konsepnya antara lain :

  • Melakukan regristrasi atau pendaftaran diri sebagai anggota
  • Masyarakat yang ingin bergabung dalam forum harus mengisi biodata diri yang sebenarnya. seperti nama, nomor telepon, alamat rumah, e-mail, jenis kelamin,pekerjaan,password.
  • Masyarakat wajib Upload foto serta KTP asli yang telah di scan.
  • Setelah persyaratan telah terpenuhi, anggota akan menerima Kartu Nama Anggota(berbentuk file).
  • Kartu Nama Anggota ini akan muncul saat melakukan Log in.

Ketentuan :

  • Anggota harus WNI
  • Anggota hanya boleh mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan berita-berita yang sedang dibahas.
  • Anggota tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar yang memancing kemarahan dari anggota lain.
  • Bijak menanggapi setiap opini.
  • Anggota boleh mengirimkan berita yang dianggap ganjil atau belum jelas kebenarannya untuk dipertanyakan atau dibuktikan kebenarannya di dalam forum.
  • Anggota tidak boleh membicarakan masalah pribadi di dalam forum.

Dengan demikian, masyarakat akan mepunyai alternatif dalam menanggapi setiap berita yang mereka terima, karena mereka mempunyai tempat untuk mempertanyakan dan mencari tahu kebenaran dari berita yang mereka terima yang akan dijawab langsung oleh pihak pemerintah dan pengaman negara secara langsung.

Selain itu, masyarakat yang pada awalnya menelan mentah-mentah berita yang mereka terima, dengan adanya forum ini masyarakat akan lebih berhati-hati dalam menanggapi setiap berita yaitu dengan mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Dengan sendirinya, masyarakat akan lebih bijak lagi dalam bermedia sosial karena mereka tahu bahwa mereka diawasi dan dipantau langsung oleh pemerintah, sehingga mereka hanya akan menulis dan menyebarkan berita-berita yang benar dan jujur.

Ujaran kebencian?, tentu saja ujaran kebencian juga akan terminimalis karena masyarakat sudah mulai bijak dalam berdiskusi dan menanggapi opini dengan baik pula.

Pada akhirnya berita Hoax dan ujaran kebencian akan menjadi sejarah alias terkikis karena masyarakat menjadi cerdas, teliti, bertanggungjawab, jujur,kritis,santun dan tentunya bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun