Mohon tunggu...
Anri Rachman
Anri Rachman Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Madania, Kabupaten Bogor

Bukan manusia baik, bukan pula manusia jahat, hanya manusia dengan dosa yang berusaha memberikan yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anomali Air Mata

8 Oktober 2020   09:56 Diperbarui: 8 Oktober 2020   10:07 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

- Kepada para penyamun keadilan

di balik dinding beton kekuasaan,

mereka tengah berendam nyaman

dalam air mata pula peluh rakyat yang kian lusuh

sambil menganyam kematian keadilan

juga menggali lubang kesengsaraan

teriakan mereka yang mengais kebenaran

tak didengarnya. Mereka -penguasa- menutup mata,

menutup telinga, serta menyumpal mulut-mulutnya 

                                               penuh dengan kotoran

di balik dinding beton kekuasaan,

mereka hanya menonton tragedi pada layar lebar

menyaksikan bangsa yang sekarat

seakan mereka sedang mengumbar aurat

dengan cara menindas rakyat yang kian serupa mayat

-kaku terbujur di kubur dalam liang lahat

yang disiapkan para penyamun bejat

di balik dinding beton kekuasaan,

mahasiswa, buruh, aktivis, juga petani

mencaka-cakar pedih penuh luka juga duka

tangis -air mata- mereka telah menguap mengudara

keadilan belum mati! 

nurani mereka yang mati suri!

2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun