mereka hanya menonton tragedi pada layar lebar
menyaksikan bangsa yang sekarat
seakan mereka sedang mengumbar aurat
dengan cara menindas rakyat yang kian serupa mayat
-kaku terbujur di kubur dalam liang lahat
yang disiapkan para penyamun bejat
di balik dinding beton kekuasaan,
mahasiswa, buruh, aktivis, juga petani
mencaka-cakar pedih penuh luka juga duka
tangis -air mata- mereka telah menguap mengudara
keadilan belum mati!Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!