Mohon tunggu...
Anisa Rahman
Anisa Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA AKUNTANSI SYARIAH

UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Belajar Bisnis Ternak Ayam Langsung ke Wirausaha Ternak Ayam

13 November 2021   23:32 Diperbarui: 21 November 2021   01:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang --- Bisnis ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menjanjikan karena Permintaan masyarakat terhadap daging ayam yang sangat tinggi. Daging ayam termasuk salah satu kebutuhan pemenuhan gizi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa KKN Reguler dari rumah Angkatan 77 UIN Walisongo Semarang kelompok 63 melakukan kunjungan usaha peternakan (ternak ayam) di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, untuk belajar lebih dekat tentang bisnis usaha ternak ayam. (Sabtu, 06 November 2021).

Di area peternakan (ternak ayam), mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang diarahkan untuk berkeliling kendang peternakan ayam yang didampingi oleh bapak Farid, beliau  menjelaskan bagaimana cara berternak ayam dengan baik, mulai dari mempersiapkan kandang sebelum DOC datang (tempat makan ayam kecil, tempat minum, gordingan, pemanas gasolec, thermometer untuk mengukukur suhu), cara pemeliharaan (pemberian makan, minum, suplemen, dll), perawatan kebersihan (tempat makan & tempat minum), cara pemberian obat untuk mencegah penyakit, dan sampai panen ayam oleh pedagang, dan sebagainya.

Bisnis usaha ternak ayam sangat menguntungkan, karena perkembangannya sangat cepat, mulai DOC (bibit ayam) masuk kendang sampai panen hanya kurun waktu 40 sampai dengan 45 hari. Adapun kebutuhan masyarakat Indonesia akan daging ayam tinggi mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kalangan atas mayoritas mengkonsumsi ayam daging sebagai lauk pauk makan, dan disaat sekarang ini harga daging ayam cenderung tinggi.

Ternak ayam broiler di tempat Bapak Farid mengikuti pola PLASMA (ikut pada Perusahanan Farming) dengan perjanjian Kerjasama yang saling menguntungkan, dimana Peternak menyediakan Kandang, peralatan, dan tenaga sedangkan pihak PT pemasok DOC (bibit ayam), pakan, obat-obatan dan mengepul/mengkoordinir penjualan panen ayam, dengan system harga kontrak ditentukan diawal perjanjian sebelum DOC masuk kandang. Apabila terjadi kerugian karena kesalahan peternak, maka peternak menanggung kerugiannya, jika karena PT maka dibackup PT.

Ternak ayam boiler ini berjumlah 10.000 ekor, mulai dari pembuatan kendang sampai panen pertama memerlukan modal kurang lebih Rp. 400 Juta, dengan keuntungan rata-rata Rp.75 juta / tahun.

Terakhir, perlu diketahui bahwa usaha peternakan ayam memanglah sangat menjanjikan, hanya saja harus membutuhkan modal yang sangat besar pula.

----------------------------------

Penulis : ANISA RAHMAN (Anggota KKN RDR 77 Kelompok 63 UIN Walisongo Semarang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun