Mohon tunggu...
Dian Rahmawati (anra)
Dian Rahmawati (anra) Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi prodi Sastra indonesia di universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perundungan atau Bullying

25 Juni 2023   02:54 Diperbarui: 25 Juni 2023   02:56 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mungkin kita sudah tak asing lagi dengan kata bullying, atau dalam bahasa Indonesianya adalah perundungan. Separuh manusia di Dunia ini sudah tau apa itu Bullying, tetapi kebanyakan juga dari mereka secara sadar atau tidak sadar masih melakukan bullying. Bullying lebih sering terjadi di lingkup sekolah. Yang dimana anak yang mempunyai kuasa atau lebih kuat bisa membully anak lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti, entah secara fisik atau psikologis. Bullying dalam bentuk apapaun menjadi penyebab penderitaan yang mendalam bagi korban dan memiliki risiko yang fatal.

Bullying tidak hanya meninggalkan bekas luka fisik saja, tetapi juga meninggalkan luka pada batin korban. Korban akan sering mengalami kecemasan, depresi atau bahkan mempunyai pemikiran untuk mengakhiri hidupnya sendiri (bunuh diri). sikap penghinaan, merendahkan, dan ancaman berulang dapat menghancurkan harga dri dan kesejahteraan emosional korban. Rasa takut dan merasakan tekanan dapat membuat korban merasa putus asa dan merasa bahwa tak ada jalan keluar selain melarikan diri dari penderitaan mereka.

Selain berdampak pada psikologis korban, bullying juga bisa berdampak pada fisik korban, jika korban mendapat kekerasan. Kekerasan itu nantinya akan berujung pada kematian. pemukulan berat dan sejenisnya itu nantinya akan berakibat cedera serius atau bahkan kerusakan organ tubuh. Selain itu, efek jangka panjang dari bullying bisa mengakibatkan gangguan makan, penyalahgunaan zat atau insomnia yang bisa membuat kesehatan fisik menurun secara fatal.

Untuk melindungi generasi muda dan mencegah hal yang tak diinginkan, kita harus mengambil tindakan tegas. Pendidikan yang komprehensif tentang pengertian, risiko, dan pencegahan bullying harus menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah. maka dari itu, Pentingnya para guru, staff dan orang tua untuk bekerja sama dan mengenali tanda-tanda bullying.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun