Mohon tunggu...
Anova Bunda Sigiro
Anova Bunda Sigiro Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Menyukai tantangan/hal-hal yang baru yang bisa meningkatkan kualitas hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model PBL Menggunakan Video dan Platform 'Wordwall' untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar pada Pelajaran Bahasa Inggris

11 Desember 2022   08:15 Diperbarui: 11 Desember 2022   09:11 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada pembelajaran luring saat ini, mungkin beberapa diantara kita sebagai pendidik menemukan banyak masalah dalam melaksanakan proses pembelajaran, seperti minat belajar yang kurang, sikap bersosialisasi siswa yang kurang baik serta hasil belajar siswa menurun. Ini dikarenakan strategi dan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan karateristik siswa dan materi yang disampaikan, seperti contoh penggunaan metode ceramah dalam kelas. 

Seperti yang kita ketahui bahwa metode pembelajaran ini masih berpusat pada guru dan beranggapan bahwa gurulah pusat dari segala informasi, proses pembelajaran juga tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. 

Hal ini menyebabkan pembelajaran yang dilaksanakan tidak bermakna bagi peserta didik, sehingga peserta didik akan merasa bosan, jenuh, dan kurang berkosentrasi pada saat pembelajaran. Inilah kenapa minat dan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Menyadari pentingnya hal itu, guru dituntut untuk melakukan perubahan agar proses pembelajaran  bermakna bagi peserta didik sehingga ilmu yang di dapat akan diingat dalam jangka panjang. 

Permasalahan ini menjadi tantangan bagi penulis untuk melakukan suatu perubahan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran bahasa inggris. 

Ada beragam macam model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di dalam kelas. Namun, mencari model pembelajaran yang tepat tentu bukanlah hal yang mudah. Karena setiap model pembelajaran memiliki tujuan masing-masing, seperti contohnya dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang memusatkan pembelajaran pada siswa dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Abidin (2014, hlm. 159) menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah pada siswa selama mereka mempelajari materi pembelajaran. Dan model ini diyakini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. 

Model pembelajaran PBL dipilih karena sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik, dapat mengembangkan keterampilan abad 21 yang meliputi 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity), mampu mendorong peserta didik berpikir HOTS, terintegrasi dengan teknologi (TPACK), serta memungkinkan peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya untuk meningkatkan writing skills atau  menyusun sebuah produk tulisan (teks sederhana) dengan kemampuan yang mereka miliki. Untuk itu, penulis mencoba untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL), LKPD yang berbasis HOTS, bahan ajar yang disusun sesuai dengan referensi terbaru, media yang berorientasi TPACK, dan perangkat evaluasi yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan HOTS. 

Dimulai dengan menyajikan permasalahan kontekstual dalam proses pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk lebih aktif, rasa ingin tahu meningkat, serta meningkatkan kerjasama antar sesama siswa. Jika pembelajaran tidak menekankan pada penyajian masalah yang kontektual maka peserta didik akan mengalami kebingungan, dan merasa bosan serta beranggap pembelajaran yang dilakukan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari,  ini akan mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan lain pada saat jam pembelajaran, materi yang disampaikan pun tidak dapat diterima dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapaipun tidak akan terwujud sehingga ini akan bermuara pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah.

Strategi selanjutnya yang dilakukan guru adalah membuat media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik materi dan peserta didik yang semenarik dan sekreatif mungkin. Media yang dipilih juga disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu guru juga harus terampil menggunakan media tersebut. Media yang digunakan antara lain, Power Point Presentation, Canva dan video dari youtube

Langkah pertama, guru memilih media dengan menggunakan power point yang dilengkapi dengan video pembelajaran yang dibuat mengggunakan aplikasi canva. Kedua, merancang materi semenarik mungkin, seperti dilengkapi dengan gambar dan animasi bergerak, tulisan yang mudah dibaca, meggunakan warna latar belakang menarik, dan juga memutarkan musik klasik sebagai backsoundnya agar peserta didik fokus dan menikmati penyampaian materi. Ketiga, menyusun soal quiz di platform 'wordwall' sebagai media untuk siswa mengikuti kegiatan lomba cerdas cermat terkait materi yang sudah diajarkan. Dan yang terakhir, guru membentuk kelompok belajar siswa dengan menggunakan aplikasi 'group maker' sehingga siswa tidak memilih dengan siapa ia akan berkelompok. Ini dilakukan untuk mengupayakan peserta didik agar mampu bersosialisasi dengan baik terhadap teman sejawatnya.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan menunjukkan hasil yang efektif dan dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik berpendapat bahwa proses pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajaran yang digunakan menarik serta mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kegiatan diskusi kelompok juga berjalan dengan baik, setiap siswa berdiskusi untuk memberikan pendapat satu sama lain dan mampu menyusun sebuah tulisan berdasarkan topik yang diberikan.  

Penggunaan media power point yang dilengkapi dengan video pembelajaran dari youtube juga mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan tujuan pembelajaran tersampaikan dengan baik. Hal ini terlihat saat menampilkan media power point peserta didik terlihat fokus menyimak, tidak mengobrol lagi dengan temannya, serta tidak ada yang mengantuk saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan platform 'wordwall' juga mampu membuat peserta didik berantusias menjawab soal-soal terkait materi yang telah diajarkan.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap materi, media yang menarik, model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran. Selain itu guru juga diharuskan untuk mampu mengelola kelas dengan baik dan membuat suasana kelas yang menyenangkan agar penyampaian materi dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Maka dari itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran, menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat. Sehingga pembelajaran menjadi bermakna, menyenangkan bagi peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tercapai untuk  meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun