Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Vs Argentina, FIFA Matchday yang Tak Ternilai

20 Juni 2023   01:16 Diperbarui: 20 Juni 2023   01:34 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Kesebelasan Timnas Garuda Asnawi berjibaku dengan Pemain Argentina Garnacho. Sumber Foto : PSSI (Twitter) 

Bahkan Rp 150 Miliar pun biaya yang harus dikeluarkan pada pertandingan antara Timnas Tanggo julukan Argentina versus Timnas Garuda,  bagi saya tetap merupakan pertandingan yang tak boleh dinilai oleh apapun.  Termasuk untuk urusan skor.
Boleh lah kita berandai andai sekiranya Asnawi dkk menyarangkan bola ke gawang Argentina yang dijaga ketat oleh Emilio Martinez ataukah Timnas menahan seri. Tetapi untuk memaksaan  kenyataan di lapangan maka sebaiknya membuang  pengandaian pikiran seperti itu.  Saya salah seorang penganut tak pernah berpikir tentang skoring.  Saya lebih melihat pada sisi seperti ini.  

Kedatangan Timnas Argentina untuk berlaga di rumput hijau Gelora Bung Karno Jakarta bukan hanya sekadar karena  Argentina adalah kesebelasan yang baru saja mencapai puncak prestasi sebagai  Juara Dunia 2022 di Qatar,  bukan hanya sebagai The dream Team  dunia, sebagai Timnas nomor satu di dunia tetapi hampir seluruh pemainnya bermain di Lliga Eropa.  

Mari kita melihat para pemain Tanggo yang memperkuat klub klub eropa dan penghuni lima besar liga Eropa.

Leandro Paredes yang mencetak gol perdana bagi Argentina merupakan pemain yang memperkuat gelandang bertahan untuk  Juventus (Seri A) dipinjam dari Paris Saint-Germain (Liga 1 Prancis) ,Emilio Martinez penjaga gawang Sevilla (La Liga) Alejandro Garnacho winger yang bermain di klub Manchester United (Premier League), Nahuel Molina Cristian Romero sebagai pemain Atletico Madrid (La Liga), German Pezzella yang bertindak sebagai bek tengah Fiorentina (Seri A),
Facundo Medina memperkuat Lens (Ligue 1),  Exequiel Palacios gelandang  Bayer Leverkusen (Bundesliga).

Giovani Lo Celso sebagai pemain pinjaman dari Tottenham Hotspur yang sedang memperkuat Villarreal (La Liga), Facundo Buonanotte  sebagai bek tengah atau bek kiri untuk  di klub Lens (Ligue 1)  Julian Alvarez yang baru saja mengantar klub nya Manchester City menjuarai tiga tropi yakni Liga Champions, Premier  League dan Piala FA,Nico Gonzalez yang dijuluki Nicodinho yang bermain sebagai penyerang untuk klub Serie A Fiorentina dan terakhir Alejandro Garnacho Ferreyra adalah pemain sepak bola profesional yang bermain sebagai winger untuk klub Manchester United (Premier League).  

Apa yang patut dibayangkan dari deretan pemain Argentina tersebut yang selama ini berlaga memperkuat klub mereka di Eropa dan Amerika Latin? Kecuali kekaguman. Bahkan bermimpi pun untuk datang ke Indonesia rasanya begitu sulit apalagi harus meladeni pemain pemain Timnas Indonesia yang sebagian besar masih bermain di Liga 1 Indonesia. walaupun  terdapat pemain yang memperkuat klub luar negeri paling banter level 2. 

Seperti kapten Timnas Asnawi Mangkualam yang saat ini bermain untuk klub K League 2, Jeonnam Dragons, Elkan Baggott  yang bermain sebagai bek tengah untuk Cheltenham Town di EFL League One , Jordi Amat memperkuat klub Liga Super Malaysia Johor Darul Ta'zim, Marselino Ferdinan yang dikontrak Divisi Pertama B Belgia Deinze. Selebihnya merupakan pemain yang debutnya melalui  klub klub profesional Indonesia yang berlaga di Liga1 BRI.

Sekali lagi kita seolah sedang bermimpi melihat para pemain Argentina yang berasal dari berbagai klub eropa itu menyatu dalam satu kesebelasan datang ke Indonesia dan meladeni permainan Asnawi dkk Senin 19 Juni 2023 yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Bagi saya Ini adalah pertandingan yang mengangkat harkat dan martabat sepak bola Indonesia di mata dunia. Terlepas kita kalah 0-2 lalu disaksikan sedikitnya 60 ribu penonton tetapi Argentina telah mengantar sepak bola kita ke pentas jajaran elit sepak bola dunia.

Saya kadang selalu bertanya? Mengapa Timnas sekelas Argentina mau bertanding melawan Timnas  Indonesia? Tim yang peringkat FIFA berada pada urutan ke 149,sangat nun jauh dari kelas La Albiceleste? Bagi Martinez  dkk mereka hanya layak mengocek bola melawan tim sekelas Asia Barat atau dari Asia Timur. Mengapa harus terbang jauh datang ke Indonesia? Mungkin dalam bayangan pemain Argentina, Timnas Garuda hanya sepadan dengan Timnas Asean. Belum pantas melawan tim sekelas Argentina.  

Tetapi bagi saya ini adalah kebesaran jiwa besar bagi Federasi l) Sepak Bola Argentina AFA dan seluruh tim Argentina yang ikhlas melayani atau meladeni Jordi Amat dkk.

Sekali lagi kita tidak boleh melihat berapa skor dalam pertandingan antara Argentina vs Indonesia.  Tetapi point penting dari FiFA Matchday ini adalah pembuktian pada dunia bagaimana antusiasme penonton atau fanatisme sepak bola Indonesia,  pemain pemain Garuda muda dan senior dapat melihat secara dekat mental pemain top dunia saat di tengah lapangan, memainkan strategi pelatih, membaca pergerakan lawan, tak kenal menyerah, secepat kilat mengubah strategi jika mendapati situasi yang buntu karena pergerakan lawan, tak menyia nyiakan waktu, pola bermain.

 Sehingga sekali lagi tak boleh ada penilaian pada FIFA Matchday kali ini. Bahkan kalah hingga 0-7 pun sebaiknya kita tak mempedulikan.
Benar kata Presiden Federasi Sepakbola Argentina (AFA) Claudio Fabian Tapia dalam sesi wawancara dengan stasiun TV Argentina, TyC Sports. " Indonesia pantas mendapatkan pengalaman baru"
Sebab
"Bermain dengan juara Piala Dunia 2022 Qatar itu tidak akan mudah" Kata Tapia.

Lalu akhir dari segala tulisan ini, GRACIA special kepada Chief Erick Thohir yang telah mendatangkan Timnas Argentina ke Indonesia.  "Saya jelaskan bahwa Argentina bisa bermain dengan Indonesia karena Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Ia orang terpandang di Argentina dan juga pernah menjadi pemilik klub besar di Eropa"  Pesan Tapia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun