Ketika JK mendamaikan konflik Ambon dan Poso di Malino, di situlah saya sangat memahami bagaimana peran seorang JK saat menangani konflik berkepanjangan bernunasa sara, sehingga radio BBC London kala itu kerap menempatkan liputanku tentang peristiwa yang didamaikan oleh JK, pada urutan laporan utama yang memiliki durasi dua hingga empat menit.
Peran-peran itulah pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa JK akan terus berbuat dan sukses pada kemanusiaan dan perdamaian selain bidang lain yang melekat padanya. Sebagai pengusaha dan politisi tentunya.Â
Pun saat JK terjun langsung pada bencana Tsunami di Aceh tahun 2004, tergurat wajah keikhlasan dan ketegaran namun penuh keyakinan bahwa dirinya akan sanggup menangani bencana yang menewaskan ratusan ribu warga Aceh dan Sumatra.
Teringat Bencana Tsunami dan Likuifaksi di Palu di mana pada awal bencana terjadi kesemrawutan penanganan. Tetapi saat JK bersama timnya tiba di lokasi, ada rasa lega bagi bangsa ini bahwa penanganan bencana segera akan teratasi.Â
Peran peran JK sepanjang dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI benar benar menempatkan posisinya bukan sebagai wapres biasa tetapi Super Wapres.Â
Terakhir saat JK bertandang ke Afganistan guna melanjutkan lawatannya untuk proses perdamaian di tanah Pahstun, tulisan saya sungguh sangat mengalir.
Itulah sebabnya mengapa saya sangat gemar untuk menulis tentang JK pada setiap perannya mendamaikan dunia serta perannya pada segala bencana di tanah air termasuk membantu Jepang ketika terjadi bencana gempa bumi dan Tsunami di negeri matahari terbit, negara asal penghargaan tertinggi untuk JK.
Peran JK dalam membantu Jepang pada setiap kebijakannya saat sebagai Wapres, menteri dan pengusaha adalah alasan penting bagi pemerintahan Jepang untuk menerbitkan anugerah tertinggi bagi JK.
Atas setiap kebijakan-kebijakannya tersebut hubungan Indonesia dengan Jepang meningkat bahkan semakin erat, hingga detik ini. Ada JK di balik hubungan yang begitu erat.Â
Bukan hanya pada isi ekonomi politik tetapi pada bantuan penanganan bencana, sosial dan hubungan kerjasama antara kedua negara tak lepas dari peran Jusuf Kalla terutama pada saat JK menjabat sebagai Wapres.
Tepat pada tahun 2022 ini, hubungan Indonesia dan Jepang genap berusia 64 tahun. Pada dekade usia yang sudah semakin menua tentu terdapat peran JK yang membina sekaligus mempertahankan hubungan kedua negara agar tetap berjalan harmonis dan semakin bersahabat.