Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untung Ada JK

16 Oktober 2019   15:01 Diperbarui: 30 Oktober 2019   14:00 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Rudi Gunawan Staff Media JK (via FB)

"Jangan ganggu kedaulatan Indonesia"  ini adalah Intisari Pidato Wapres JK pada sidang Umum ke 74 PBB di New York Amerika Serikat Jumat 27 September 2019. Konon, JK mengulangi lagi pernyataan itu hingga 2 kali, yang menyebabkan keheningan hingga beberapa saat.  Saya tak hadir dalam sidang itu, tetapi melalui group WAG dan apa yang tersajikan melalui media, saya sudah dapat membayangkan keheningan itu terjadi, pemimpin negara pada diam dan tentu menyaksikan- memerhatikan JK dari segala sudut pandang matanya.

Apa yang JK tegaskan  hingga mengulang 2 kali itu, adalah menyampaikan sebuah prinsip, sebuah kekuatan ideologi bahwa Indonesia itu telah kuat yang tak boleh diintervensi oleh kekuatan manapun.  Kalimat JK tentang kedaulatan Indonesia, memang tak mirip dengan  Pidato Sukarno, Presiden pertama RI melalui Sidang Umum PBB 1960, "To Build The World a New". Tetapi melalui apa yang ku simak dan baca, semangatnya sama. Sukarno menjelaskan tentang Pancasila kepada seluruh pemimpin negara yang hadir hingga mereka terdiam dan tercengang. Ia, bahwa Pancasila itu adalah kedaulatan Indonesia, dan diulangi kembali oleh JK "jangan ganggu kedaulatan Indonesia"

Sembari JK membacakan pidatonya, nun di ufuk timur sana- tempat terbitnya matahari - Bumi Papua - ancaman kedaulatan itu sedang terpapar. Kekerasan demi kekerasan menjadi hiasan media media internasional,  media sosial gencar membeberkan tayangan pergolakan di bumi Papua dan Papua Barat. Sudah tak terhitung lagi, beragam upaya telah dilakukan oleh Jakarta untuk meredam pergolakan ideologi di sana. Silih berganti menteri, polisi dan militer menyambangi Papua. Toh, kekerasan dan pergolakan senantiasa berlangsung. Kesejukan dari Jakarta, tak mempan oleh teriknya matahari yang terbit dari Timur Papua.  Lalu kemudian di ufuk Barat sana, nun sangat jauh di benua Amerika Serikat- seperjalanan pesawat mencapai 24 jam lebih, hanya empat kata diucapkan oleh JK "Jangan ganggu kedaulatan Indonesia". Dan, semua diam.

Lalu kemudian sebuah atraksi heroik dipertontonkan oleh TNI Angkatan Udara, "Water  Salute". Di udara, melalui pesawat F16 - Pilot menyampaikan salam perpisahan pada JK sebagai Wapres RI.  Dari pesawat F16, "Kami dengan bangga mengawal penerbangan Indonesia 2. Kami mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Bapak selama menjadi Wakil Presiden. Semoga selalu dikaruniai keselamatan dan kesehatan,"  begitu suara sang pilot.

Video perpisahan ini kuterima pada malam hari melalui WAG, tak bisa mengedipkan mata atas apresiasi dan penghormatan dari TNI AU. Kuperhatikan dari segala sisi, memastikan bahwa ini bukan film Hollywood tentang patriotisme militer Amerika terhadap negaranya, terhadap kepala negara.  Lalu kusimpulkan, bahwa video ini benar dan saya pun takjub, hening sebagaimana heningnya para pemimpin dunia menyaksikan bibir JK yang menegaskan tentang kedaulatan negara Indonesia. Saya tercengang, pada tengah malam- bulu kuduk berdiri - dan kemudian sadar - bahwa JK akan meninggalkan kita dari posisi wapres nya.  Dan, saya pun bergumam "untung ada JK"

Oh iya, Upacara water salute adalah upacara yang dipertontonkan oleh Angkatan udara jika tiba pesawat baru atau penerbangan perdana. Upacara ini juga kerap dilakukan untuk menandai pensiunnya pilot senior.  Video ini kemudian viral, menghiasi jagad media serta sosial media. Sang penjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia itu, mempertontonkan sebuah perpisahan yang amat heroik di wilayah udara pulau Jawa,saat mengawal pesawat kepresidenan yang ditumpangi oleh Wapres JK menuju Jakarta. Tentu kita hormat pada pilot Angkatan Udara, pada apa yang mereka berikan pada JK pada apa yang mereka lakukan negara.  

Atraksi perpisahan yang digelar oleh pilot AU ini, membawa kita menerawang atas apa yang telah diperbuat oleh JK untuk negeri ini. Bukan hanya kali ini JK telah meletakan nilai kemanusiaan dan nilai demokrasi bagi bangsa Indonesia. Sejak menteri, mendampingi SBY sebagai Wapres lalu mendampingi Jokowi sebagai Wapres pun, negara ini tak dapat menghitung telah berapa nilai yang diberikan oleh JK pada bangsa Indonesia. Pilot TNI AU, membuka alam bawah sadar kita - betapa JK telah memberikan segenap pikiran, tenaga dan peradaban bagi bangsa Indonesia.  Ayo kita mulai dari Poso dan Ambon- saling membunuh, menghilangkan beberapa generasi, perang berkecamuk tak kenal berhenti di Aceh telah didamaikan oleh JK. Lalu segala bencana di Indonesia, Papua-Aceh hingga Palu - di mana JK selalu hadir, tidak sekadar menghimbau tetapi telah meletakan dasar penanggulangan  bencana bagi negeri ini. 

Cerita tentang demokrasi? Beberakali kudengar langsung, melalui orang dekat JK betapa JK terjun dan terlibat langsung menciptakan sebuah tatanan demokrasi di Indonesia. Demo yang berujung pada kekerasan negara, pada ancaman persatuan, lagi lagi- JK hadir dalam relung relung perdamaian itu, buah tangan dan pikiran JK tak pernah absen pada segala sesuatu yang mengancam kedaulatan negara RI. Negara ini tak bisa menilai dan menghitung, atas apa yang JK letakan pada setiap jejak dan tapak Indonesia ke depannya. Maka sekali lagi, pantas jika dengan tegas JK menuntaskan tugasnya sebagai Wapres pada sidang PBB " Jangan ganggu kedaulatan Negara Indonesia". Sekali lagi,  "Untung ada JK"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun