Mohon tunggu...
Kawula Muda
Kawula Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Anak muda ya muda

Biografi anak muda

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tour ke Museum Bumi Manusia

6 November 2020   13:28 Diperbarui: 6 November 2020   13:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Mestinya kau sebagai terpelajar,sudah tahu: bangsamu sudah begitu rendah dan hina. Orang Eropa tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantunya. Pribumi sendiri yang harus memulai sendiri.

Sedikit saya cuil novel pram,yaitu bumi manusia. Pasti sudah familiar bukan dengan novelnya pak Pram??. Atau mungkin sudah melihat filmnya dilayar lebar?

Saya mencoba sedikit mengajak berpetualang di gelanggang pikiran pram. Sengaja saya cantumkan penggalan novelnya tepatnya bab 8,agar penjelajahannya memiliki landasan imajinasi. 

Sebelum memulai saya sarankan untuk membaca bukunya Pram terlebih dahulu,atau setelah baca artikel ini tak apa. Saya tidak mau mengacu pada filmnya,karena disana pikiran pram telah bertransformasi menjadi audio visual. Sehingga pikiran kita sudah dirancang dan akan sulit meneropong maksud tulisan Pram.

Cenderung saya akan menyoroti penderitaan pribumi yang digambarkan pada bumi manusia. Jelas Pram lewat novel ini menyeret kita ke jawa,dan melemparkan kita kepada pergolakan masa kolonial. 

Di sana Pram membangun jalan untuk kita,lewat drama percintaan Minke dan annalies,kita juga diberi kendaraan alur yang morat marit,sehingga mengobrak abrik perasaan. Penderitaan pribumi dengan jelas digambarkan Pram pada Minke,dengan perlakuan teman-teman sekolahnya di HBS,juga para gurunya.

Bahkan nama Minke pun hinaan dari kata aslinya yaitu monkey. Juga pada saat ia menikah dengan annalies. Pram dengan jelas menggambarkan hukum yang berlaku pada saat itu,dan pram mencoba mengajak kita merasakan posisi pribumi dimata hukum. 

Saat itu pernikahan Minke dianggap tidak sah karena Annalies dimata hukum bukan anak dari Nyai Ontosoroh. Dahulu memang Nyai Ontosoroh sewaktu menikah dengan mallema sang eropa itu berstatus siri. 

Pram tidak serta merta membuat Minke sebagai orang yang menyerah. Disitulah Pram mencoba memberi bumbu perjuangan. Minke dijadikan Pram sebagai tokoh yang menggambarkan perjuangan pribumi,dengan menulis di berbagai surat kabar,Minke mencoba melawan ketidakadilan Belanda. Sehingga pada saat itu kota Surabaya riuh rendah kabar soal pernikahan anak nyai yaitu Annalies.

Dikasus itu Pram ingin memantik pembaca untuk berjuang melawan ketidakadilan disekitar. Apalagi proses pembuatan novel bumi manusia dilakukan pram selagi masih berada di pulau buru. 

Sehingga cerita yang dibuat Pram sangat terasa nyata. Saya tidak akan masuk jauh tentang sejarah Pram. Jika kalian berkebutuhan tahu soal sejarah hidup Pram silahkan baca bukunya yang berjudul "Nyanyi Sunyi Seorang Bisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun