di mentari yang bergelayut lelah di cakarawala jingga:
senja berharap senyum gerimis tenang menyapa keringnya rerumputan dan ilalang liar.
Â
di kelunya bibir senja tau harapannya sia-sia kepada gerimis di kemarau bulan juli.
Â
lantas senja teringat saat rintik-rintik gerimis yang jatuh ke bumi di kemarau bulan juli lalu, membawa tawa riang pada rerumputan dan ilalang liar yang basah kuyup bermain rintik-rintik gerimis di senja itu.
di mentari yang bergelayut lelah di cakrawala jingga, senja termenung memandang keringnya rerumputan dan ilalang liar.
Â
menunggu gerimis tenang di kemarau bulan juli:
Â
"berharap kapan kita bisa mandi bersama-sama lagi"
Â
kampung sidamukti, 04 juli 2015
*senja, kemarau dan gerimis juli
Â
note:
inspirasi puisi Ragil Supriyatno Samid yang berjudul "Di Depan Stadion" dari bukunya AVONTUR sekumpulan puisiÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H