Mohon tunggu...
Anom Prayoga
Anom Prayoga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Matematika di UPGRIS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedekah Laut! Tradisi Populer Desa Pandangan Kulon Dikontektualkan dengan Pemikiran Sosial Kultural KHD

9 April 2024   13:13 Diperbarui: 12 April 2024   15:45 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejadian Unik Sedekah Laut Desa Pandangan Kulon Kragan Rembang 2023 - Cupliz Ahmad - YouTube

Ki Hadjar Dewantara (KHD) memiliki pemikiran yang mendalam mengenai sosial kultural dalam konteks pendidikan. Beberapa aspek pemikiran yang relevan dengan pemikiran KHD meliputi inklusivitas budaya sebagai pemahaman dan penghormatan terhadap keanekaragam budaya, kekuatan sosial budaya yang memandang keberagaman budaya sebagai kekuatan alam dan zaman dalam mendidik, serta peran masyarakat dalam menunjang ketertiban lingkungan dan keberhasilan pendidikan.

Sebuah daerah tentunya memiliki keanekaragaman sosial kultural yang terdiri atas berbagai tradisi dan tidak jauh dari keterlibatan masyarakatnya. Salah satu tradisi populer dan melibatkan seluruh masyarakat di desa Pandangan Kulon, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang adalah sedekah laut. Tradisi tersebut dilaksanakan oleh masyarakat pesisir dengan jangka waktu satu tahun sekali sebagai rasa syukur atas hasil yang diperoleh selama satu tahun tersebut.

Serangkaian acara yang memiliki banyak proses mengandung berbagai aspek nilai sosial kultural yang relevan dengan pemikiran KHD dan memengaruhi proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai tersebut dicerminkan dari kegiatan gotong royong, penghormatan terhadap tradisi, dan kearifan lokal.

Gotong royong dilaksanakan secara bertahap dan bergilir oleh seluruh lapisan masyarakat. Gotong royong tersebut dimulai dari membersihkan pantai dari sampah hingga gorong-gorong yang alirannya berakhir ke arah laut. Hal ini termasuk ke dalam pemikiran kedua oleh KHD, yaitu kekuatan sosal budaya yang menekakan keseimbangan manusia dan alam.

Selain dua keseimbangan tersebut, salah satu keseimbangan yang terpenting adalah keseimbangan terhadap Tuhan. Masyarakat desa melakukan doa bersama sebelum puncak acara di atas kapal dan di Tengah laut untuk mendoakan rasa syukur mereka atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan dan berdoa untuk kelancaran dalam satu tahun ke depan. Acara doa bersama ini juga memiliki penghormatan tradisi kepada para leluhur sebagai puncak acara, yaitu dengan pembuatan sesaji menggunakan kepala kambing muda yang nantinya dibuang ke tengah laut.

Acara sedekah laut ini juga memiliki kearifan lokal yang melibatkan pemahaman tentang seni dan tradisi setempat untuk memperkuat identitas budaya serta menghargai keanekaragaman budaya, yaitu dengan pengadaan acara pengajian sebelum hari pelaksanaan dan perayaan pentas seni seperti ketoprak, wayang, dan sebagainya setelah hari pelaksanaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan sesuai dengan kriteria nilai-nilai sosial yang dicerminkan karena memiliki berbagai keragaman yang patut diketahui dan dicontoh oleh para pendidik, murid, dan seluruh lapisan masyarakat atau khalayak ramai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun