Mohon tunggu...
Anom B Prasetyo
Anom B Prasetyo Mohon Tunggu... Peneliti, penulis, editor -

Lahir pada 12 Mei 1983. Penulis dan peneliti. Email: kalibenings@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ryamizard: Saya Tidak Mau Merepotkan

2 Mei 2014   16:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta--Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Ryamizard Ryacudu, mengaku tak mau merepotkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Nama Ryamizard masuk dalam salah satu bakal cawapres Jokowi yang belakangan diunggulkan untuk menghadapi Pilpres 2014 mendatang. "Saya tidak mau merepotkan (Megawati). Jadi belum ada komunikasi. Saya tahu diri," ujar Ryamizard di Jakarta, Rabu (30/4).

Disebut-sebut namanya menguat sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi, Ryamizard mengaku sejauh ini belum ada komunikasi dengan Megawati, setelah sempat komunikasi menjelang Pileg 9 April 2014. Ditanya soal siapa cawapres yang akan ditunjuk Megawati, Ryamizard juga mengaku tidak tahu menahu. "Saya tidak tahu, tidak pernah tanya-tanya juga, tidak pernah menguping. Kalau saya mau mengobrol sama ibu (Megawati) ya tinggal bilang saja," katanya.

Tidak mau merepotkan Megawati, Ryamizard memilih mengikuti perkembangan yang terjadi. Kendati demikian, dia mengaku terus menjalin komunikasi dengan Megawati. Sejak masih menjabat KSAD, hingga kini hubungannya dengan Megawati terus terjalin. "Dari dulu saya dekatnya dengan PDI Perjuangan. Dulu saya diangkat KSAD oleh ibu (Megawati), saya tak bisa lupakan itu." Sejauh ini PDIP belum juga menunjuk, siapa yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014 mendatang.

Ketika disinggung mengenai dirinya yang masuk nominator Cawapres dari PDI perjuangan, Ryamizard hanya mengatakan siap dan menyerahkan semuanya kepada sang pencipta. Jika menjadi pemimpin, dia mengatakan akan bertanggungjawab demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Semuanya saya serahkan kepada yang maha kuasa, belum ada pembicaraan ke arah sana. NKRI itu harga mati bagi saya, dan saya siap melakukan apapun, termasuk dimintai pertanggungjawaban akan tindakan yang menyangkut keutuhan NKRI," kata Ryamizard.

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan bahwa dari beberapa nama cawapres, kini sudah mengerucut menjadi dua nama. Selain Jusuf Kalla, nama Ryamizard masuk daftar calon terkuat sebagai wakil presiden pendamping Joko Widodo. Tetapi Ryamizard mengaku tak berambisi mengejar jabatan. Dia memilih untuk bersikap pasrah dan membiarkan semuanta mengalir. "Hidup ini harus siap, kalau ditawarkan jadi cawapres, ya siap. Kalau tidak terpilih ya rapopo (tidak apa-apa),"katanya.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun