Mohon tunggu...
Annysa KussumaHidayaty
Annysa KussumaHidayaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Hobi masak dan menghafal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendobrak Hambatan dalam Perkembangan Kurikulum di Era Modern

22 Januari 2023   20:41 Diperbarui: 23 Januari 2023   05:51 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri (Agus  Sofyan, 2006 dalam A. Dhomiri, 2023). Pendidikan sebagai  sistem  tentu memiliki  berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu, antara lain: 

  • Tujuan pendidikan 
  • Kurikulum pendidikan 
  • Peserta didik 
  • Lingkungan  
  • Sarana dan pra sarana 
  • Manajemen  
  • Teknologi

Seiring berjalannya waktu, kurikulum selalu mengalami perubahan dan inovasi sepanjang sejarahnya dibandingkan dengan kurikulum  sebelumnya. Sifat perubahan tersebut bukan hanya masalah politik tetapi juga mencerminkan kebutuhan yang ada karena kurikulum  yang lama sudah tidak sesuai lagi dengan era  sekarang. Pembaharuan tidak terlepas dari arti perubahan, karena sesuatu yang berubah,  adalah pembaharuan atau inovasi ke arah yang lebih baik. 

Oleh sebab itu, hampir setiap pergantian menteri, maka kurikulum ikut juga mengalami pergantian dan perubahan. Disatu sisi, kita melihatnya sebagai permainan sebuah politik, tetapi jika dilihat disisi lain, kurikulum harus berubah dan berinovasi agar meningkatkan mutu pendidikan. 

Indikator  dari perubahan kurikulum  di Indonesia   disebabkan oleh; Pertama, teknologi  berkembang pesat saat ini, sehingga hubungan sosial terhubung melalui  jejaring sosial. Namun, teknologi yang berdampak negatif dan positif, juga mempengaruhi kehidupan manusia. oleh sebab itu kurikulum harus lebih maju satu langkah dari perkembangan teknologi saat ini.

Kedua, kurikulum merupakan inti dari pembelajaran siswa. Namun, setiap perubahan kurikulum tidak selalu sesuai dengan situasi lingkungan siswa. Hal ini karena perbedaan tempat tinggal siswa juga mengalami perbedaan dalam penerapan pendidikannya yang diterima. Oleh karena itu, profesionalisme guru memegang peranan paling penting dalam implementasi kurikulum.

Ketiga, setiap kali terjadi perubahan  kurikulum, segala sesuatu  harus berubah dengan perubahan  kurikulum, seperti bahan ajar, media atau alat peraga yang dipakai dalam pembelajaran.

Keempat, Pendidikan dalam keluarga dan masyarakat juga harus diperhatikan dalam kurikulum. Kolaborasi ketiga bidang ini harus menjadi landasan perubahan kurikulum. 

Perkembangan kurikulum dimulai dengan perubahan konseptual yang mendasar, diikuti dengan perubahan struktural. Perubahan kurikulum tidak hanya sebagian,misalnya dalam hal tujuan, isi, metode atau sistem penilaian, tetapi keseluruhan bagian-bagiannya. Pada dasarnya, perubahan kurikulum memerlukan perencanaan, persiapan, dan persiapan yang matang dalam hal integritas kurikulum. Selain itu, kurikulum merupakan dokumen nasional yang mempertaruhkan bangsa Indonesia secara keseluruhan.  

Perkembangan kurikulum di Indonesia melahirkan beberapa jenis kurikulum sejak kemerdekaan negara diantaranya yakni, kurikulum 1947 atau disebut Rencana pelajaran 1947 terfokus pada pembentukan karakter bangsa Indonesua merdeka berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Kurikulum 1952 setiap pembelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulkum 1964 terfokus pada rakyat mendapatkan pengetahuan akademik untuk jenjang SD.

Kurikulum 1968 tujuannya adalah membentuk insan Pancasila sejati, fisik kuat dan sehat, serta berbudi luhur, bercirikan muatan teoritis yang tidak memadukan permasalahan dengan fakta lapangan. Kurikulum 1975 menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Kurikulum1984 atau kurikulum disempurnakan mengutamakan proses, posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar atau dikenal dengan model belajar siswa aktif (CBSA). Kurikulum 1994 dan suplemen 1999 memadukan kurikulum sebelumnya yaitu 1975 dan 1984. 

Kurikulum  2004  atau berbasis kompetensi menekankan pada ketercapaian kompetensi baik siswa secara invidual maupun berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kurikulum, 2006 atau KTSP pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar, guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilain sesuai kondisi sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun