pada tahun itu
awal-awal perhelatan besar penyanyi dari negeri gingseng
semarak dan berbahagia penggemarnya
juga adik perempuan yang ternyata juga menggemarinya
tak hanya konser, segala pertemuan dengan bintang idola ia hadiri
anak ibu kota, Â tentu tidak sulit mengikutinya
pada hari liburan ia bercerita
suka dan duka perjuangan bertemu sang bintang
dia bilang, 'kapan-kapan nonton konser sama aku ya'
aku setengah mengangguk, setengah berpikir
maukah diriku melalui suka duka seperti yang ia lalui?
begitu pikirku kala itu
dan itu tidak berubah setelah tahun-tahun berlalu
yang ia lalui adalah kehujanan seharian
yang ia lalui adalah tidak makan seharian
yang ia lalui adalah harus stand by diposisi karena nanti tempatmu bisa dicuri orang lain
jangan bertanya tentang bisakah ke kamar mandi
jangan bertanya tentang ibadah lima waktu
kala itu
dia bilang, 'aku tidak melakukan itu, tidak mungkin dilakukan'
jikalau hari ini, hal itu memungkinkan dilakukan
jikalau ibadah tidak dikorbankan
jikalau orang tua merestui, bahkan membekali
keputusanku sudah bulat, aku tidak akan ikut
dan mengingat nasehat mama cetar
'itu bisa buat beli emas!'
21.05.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H