Mohon tunggu...
Anny Izzatul Mujahidah
Anny Izzatul Mujahidah Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk berbagi dan menggerakkan hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baca Ini Ketika Kamu Gagal

5 Juli 2020   21:22 Diperbarui: 5 Juli 2020   21:11 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Kamu Gagal...

Katanya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Nyatanya banyak nyawa melayang karena kegagalan. Gagal nyatanya pahit dibayangkan, berat dirasakan. Tapi hati harus selalu siap menghadapinya. Karena gagal kadang tak memberi peringatan.

Gagal tak diterima sekolah yang diinginkan, kampus yang diinginkan. Gagal dalam urusan bisnis, atau gagal dalam urusan percintaan.

Katanya lagi, usaha tidak akan mengkhianati hasil, dengan usaha sekeras ini, kenapa masih gagal? Apa yang salah? Apa yang kurang?

Kegagalan tidak bisa dianggap remeh. Tapi juga hal yang tak perlu terlalu ditakuti berlebihan, karena keberhasilan selalu bersama dengan kegagalan. Begitu pula sebaliknya, kegagalan selalu diikuti dengan keberhasilan, itupun tergantung sekuat apa kita bertahan untuk mengusahakan.

Do'a, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Satu resep jitu untuk semua apa yang kita usahakan.
Niat yang baik dan tulus, usaha atau ikhtiar yang relevan dengan apa yang kita cita-citakan, lalu tawakal, menyerahkan segala hasil kepada Allah.

Mengapa?

Karena kita tak punya kewenangan atas hasil.
Hasil murni ditangan Allah.

Ada yang disebut takdir dan rezeki.

Rezeki tidak akan pernah tertukar pada siapapun. Dan Allah selalu menjamin rezeki hambanya, apapun itu, semua terpenuhi. Allah menjamin rezeki semua makhluknya, ikan di lautan, semut di tanah, apalagi manusia, makhluk ciptaannya paling sempurna.

Ada yang disebut takdir, qadha dan qadar. Ada hal-hal dimana disana hanya ada ketentuan Allah, dan ada hal-hal dimana kita diberi kesempatan memilih, kita punya pilihan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam hidup kita.

Qadha seluruhnya keputusan Allah. Kita tak ada kesempatan untuk berusaha atau memilih. Seperti akan terlahir dimana, memiliki orang tua siapa atau lahir sebagai laki-laki atau perempuan. Jelas Allah yang menentukan.

Tapi kita punya kesempatan memilih pada hal yang lain, pada qadar yang kita kuasai. Kita bisa memilih ingin pergi kemana, makan apa, belajar apa, atau memilih pasangan hidup seperti apa.

Begitu juga usaha.

Usaha merupakan hal yang kita kuasai, kita bisa mengusahakan seberapa keras, hingga begadang kah? Hingga mengorbankan waktu bermain kah? Kita yang menentukan usaha itu. Tapi urusan hasil. Faktanya hasil tak selalu sejalan dengan usaha, karena hasil ada ditangan Allah.

Karenanya kita mengenal tawakkal, menyerahkan semuanya kepada Allah dan berdoa setulus-tulusnya.

Mungkin ada orang bilang bahwa 'Usaha tidak akan mengkhianati hasil', tapi ini menjadikan kita sombong dan lupa bahwa ada sentuhan tangan Allah pada pencapaian kita. Kita lupa bahwa keberhasilan kita adalah rezeki dari Allah yang wajib disyukuri, bukan kita sombongkan.

Rezeki tidak akan pernah tertukar, termasuk rezeki waktu. Ada yang sukses di usia muda, ada yang sukses di usia sekian. Rezeki apapun itu, termasuk rezeki diterima di sekolah impian, profesi impian atau mendapatkan pasangan hidup atau  buah hati.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika gagal?

Evaluasi diri, melihat kembali niat kita sebelumnya, melihat dosa-dosa yang pernah kita perbuat, memohon ampun pada Allah dan memohon petunjuknya. Tak ada hal didunia ini terjadi tanpa sebab, tak ada hal yang kebetulan, termasuk sebuah kegagalan. Bisa jadi Allah ingin kita lebih kuat, Allah ingin kita lebih tangguh.

Lalu, buka lembaran baru. Berdo'a meminta kemudahan pada Allah, meluruskan niat karena Allah lalu  berusaha segiat dan seikhlas mungkin, tak lupa juga bertawakkal. Menyerahkan urusan kita pada Allah, ridho dengan segala pemberian Allah nantinya.

Allah tidak tidur, sehingga tahu segala apa yang diusahakan hambaNya. Jangan khawatir karena Allah akan selalu mengapresiasi usaha kita.

Kita tahu kan, terkadang hal yang kita inginkan, belum tentu baik buat kita. Allah selalu memberi kita hal yang kita butuhkan, bukan semata kita inginkan. Atau ternyata hal itu buruk bagi kita, maka Allah akan memberi banyak tanda-tanda supaya kita teralihkan, atau gagal dalam hal itu sehingga terarah pada yang baik untuk kita. Tergantung, kita menyadarinya dan mau bergerak, atau tetap berdiam disana, pilihan itu ada ditangan kita.  

Jangan pernah menyerah untuk terus berusaha. Tak ada yang sia-sia sepanjang kita memiliki niat yang baik dan tulus. Semangat!

---

Buat kamu yang pusing PPDB, belum keterima sekolah negeri impian, atau yang mau Ujian Masuk PTN, atau yang masih cari kerja, masih usaha lamaran atau ta'aruf belum dapet yang cocok dihati, atau yang masih usaha-menanti momongan, Insya Allah semua akan indah di waktu yang tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun