Kami juga diberi hidangan pembuka yang cukup banyak, seperti miso soup, ada puding dengan rasa unik tidak tahu namanya apa, dan juga semacam gorengan yang disusun dengan kayu dilengkapi dengan pohon bonsai. Sungguh plating-nya sangat memanjakan mata dan untuk sekelas free appetizer ini sangat menyenangkan dan rasanya juga enak!
wagyu A5. Wah, menarik sekali bukan?  Agar  tidak terkena jebakan batman. Kami bertanya, terkait harganya dan disebutkan bahwa harganya Rp 900 ribuan per 100 gram. Wow, cukup fantastis ya. Bermula dari perasaan kepo, jadi kita coba yaa dry-aged 30 days olive wagyu A5!
Setelah bingung mau memesan apa, kami ditawari oleh Chef John, chef personalisasi kami, untuk  mencoba  menu  rahasia  Silo  yang  tidak  tercantum  di  menu karena limited dan eksklusif tidak ada setiap hari, yaitu dry-aged 30 days olive
Kami pun disajikan daging tersebut dalam kondisi mentah dan akan dimasak langsung oleh  Chef  John  di  depan  kita.  Sebelum  memasak,  Chef John menceritakan kisah sapi yang dagingnya ada di depan mata kita ini. Sapi ini berasal dari Pulau Shodoshima di Jepang, yang terkenal dengan produksi zaitunnya. Daya tarik pulau ini tidak hanya terletak pada zaitun biasa, melainkan juga pada sapi Wagyu yang langsung mendapatkan manfaat dari limbah pulp zaitun. Sapi ini memakan zaitun setiap harinya yang membuat cita rasa daging dengan marbling yang sempurna, tekstur yang sangat lembut, dan kadar asam oleat yang tinggi bermanfaat bagi kesehatan. Daging ini merupakan daging paling langka dan temahal di dunia.
Setelah itu, Chef John mulai memasak daging tersebut di depan kami dan menawarkan kami untuk tingkat kematangan daging, mau medium rare, medium, medium well, atau well done. Karena  saya  pecinta  daging  merah  merona,  maka  saya  request  untuk  tingkat  kematangan medium. Sungguh pengalaman yang seru, dimasakin langsung oleh chef di depan mata. Jadi tahu deh cara masak daging yang super fantastis ini!
Setelah matang, kami disajikan 4 macam garam artisan Silo, yang paling unik dan saya suka, yaitu matcha salt. Garam diletakkan di satu plate khusus kotak-kotak sangat menarik. Chef John berkata bahwa paling enak makan dry-aged itu pakai garam! Rasa daging yang lembut ditambah garam yang asin gurih sangat melengkapi hidangan istimewa ini. Sembari, mencium aroma semerbak daging wagyu A5 ini yang menggoncangkan perut.
Kami pun langsung menyantap steak ini. Suapan pertama, pecah! Daging wagyu tersebut meleleh dan lumer di mulut. Enak bangett, makan steak paling effortless untuk dimakan  selama  eksplorasi  steak  versi  saya.  Marble  nya  pecah  dimulut,  teksturnya  sangat lembut, dan cita rasa daging yang sangat enak yang ternyata juga sehat! Berbeda dengan saya, sepertinya  daging  ini  bukan  selera  Sulthan.  Menurutnya, daging ini terlalu ber-marble yang menyebabkan jadi berlemak sehingga dia tidak terlalu enjoy makan steak ini banyak-banyak. Akhirnya, beberapa potong daging Sulthan saya 'comot', dan saya meminta Chef John untuk  meningkatkan tingkat kematangan daging Sulthan agar tidak terlalu berlemak menjadi medium well.
Sangat nagih rasanya, hingga akhirnya steak pun habis dan kita lanjut ke dessert. Saya juga merupakan pecinta matcha, akhirnya saya memesan matcha fondant dengan harga Rp 65 ribu.  Enak  sekali  rasanya!  Matcha  cake  yang  lumer dan hangat dengan rasa yang 'matcha' yang otentik dicampur dengan ice cream vanilla yang dingin dan kondimen cokelat yang memberikan tekstur chruncy pada dish ini. Plating-nya juga sangat cantik dengan segaris matcha, cokelat crumble, dan strawberry yang menggiurkan. Cake ini juga juga cukup besar untuk ukuran dessert jadi bisa dimakan berdua deh. Worth to try!
Dessert menjadi penutup jelajah kuliner kami pada episode kali ini. Akhirnya selesai makan. Kamipun meminta bill dan total makan kami hari ini, yaitu Rp 3.425.070, -. Wah, cukup mengejutkan yaa untuk impulsif dining ini.
Sebelum pulang, kami berbincang sedikit mengenai rating restoran ini. Over all, saya rate restoran ini 9.5/10 karena ambience yang nyaman dan bagus, service sangat baik, daging steaknya yang sangat enak, dan dessert nya juga sangat pas untuk mencuci mulut! Menurut saya, worth the price dengan experience makan dry-aged 30 days olive wagyu A5 dan quality service yang luar biasa ini. Kemudian, Sulthan meng-rate restoran ini 7/10 karena kurang masuk dengan seleranya dan harganya yang kurang cocok untuk impulsif dining, hehe. Mungkin, restoran ini memang sangat cocok untuk merayakan momen spesial bersama orang tersayang. Bagaimana menurut kalian? Yuk cobain!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H