Mohon tunggu...
Muhammad Annur Syam
Muhammad Annur Syam Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Samarinda

Mulailah dengan merubah diri sendiri atau tidak ada yang akan berubah untukmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Milenial dan Perdamaian Dunia

23 Desember 2019   21:12 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sekarang berada di era milenial, yaitu eranya generasi milenial. Istilah generasi  milenial sendiri atau yang biasa juga disebut generasi Y pertama kali dicetuskan oleh dua pakar sejarah dan juga penulis asal Amerika, William Strauss dan Neill Howe dalam beberapa bukunya.

Secara harfiah tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini, namun penggolongan pada generasi ini awalnya terbentuk bagi mereka yang lahir pada tahun 1990 dan juga pada awal 2000 dan seterusnya, menggantikan generasi X yang lahir sekitaran tahun 1965 sampai 1980-an. Oleh karena itu, saya yang kelahiran 2000 juga termasuk generasi milenial.

Generasi milenial lahir di tengah perkembangan teknologi. Oleh karenanya mereka tidak bisa lepas dari teknologi. Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi milenial lebih memilih ponsel pintar daripada tv, internet daripada koran atau majalah, messangger daripada surat atau sms, dan hal-hal lain yang telah digantikan oleh teknologi yang semakin canggih. 

Hal ini tentu menyebabkan generasi milenial memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kecanggihan teknologi dan dipandang malas oleh masyarakat.

Bergantung kepada teknologi tidak selalu merupakan hal yang buruk bagi generasi milenial. Di dalam buku Profil Generasi Milenial, Putri Larasaty menuliskan bahwa mereka mampu menciptakan berbagai peluang baru seiring dengan perkembangan teknologi yang kian mutakhir. 

Generasi ini mempunyai karakteristik komunikasi yang terbuka, pengguna media sosial yang fanatik, kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi, serta lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi. Sehingga, mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya.

Menurut Yoris Sebastian dalam bukunya Generasi Langgas Millennials Indonesia, ada beberapa keunggulan dari generasi milenial, yaitu ingin serba cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, kreatif, dinamis, melek teknologi, dekat dengan media sosial, dan sebagainya. 

Dengan begitu, generasi milenial dapat memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya.

Berbicara tentang perdamaian dunia, tentu kita harus tahu terlebih dahulu apa itu perdamaian dunia. Menurut wikipedia, perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan/atau bangsa. 

Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan/atau pengakhiran seluruh bentuk pertikaian. 

Perdamaian dunia bisa dikatakan terwujud apabila telah tercipta kondisi dimana masyarakat di dunia ini mendapat perlakuan yang sama dan saling diuntungkan antara manusia satu dengan yang lainnya, tidak ada penindasan dan kekerasan yang merajalela dalam sesebuah Negara, dan ada jaminan keamanan, keadilan dan kebebasan serta perlindungan terhadap hak asasi manusia, sehingga tercipta keharmonisan antara masyarakat di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun