Di era digital ini, perusahaan-perusahaan semakin bergantung pada teknologi untuk meningkatkan kinerja operasional mereka. Salah satu teknologi yang semakin berkembang adalah Internet of Things (IoT), yang memiliki potensi besar dalam pengelolaan energi, terutama dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan dampak lingkungan. IoT memungkinkan perangkat untuk saling terhubung dan berbagi data, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang penggunaan energi di perusahaan. Melalui pemantauan dan pengelolaan yang lebih cermat, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, mengurangi pemborosan energi, dan meminimalkan jejak karbon mereka.
Artikel ini akan membahas bagaimana penerapan IoT dalam pengelolaan energi di perusahaan dapat mendukung tujuan keberlanjutan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi dampak lingkungan. Fokus utama adalah pada teknologi yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengontrol penggunaan energi secara real-time. Kaitan antara teknologi ini dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 7 dan 9 juga akan dibahas untuk menggambarkan kontribusi IoT terhadap pencapaian tujuan global.
Pengelolaan Energi dengan IoT
IoT menghubungkan berbagai perangkat yang dapat memantau dan mengendalikan penggunaan energi dalam suatu sistem. Di perusahaan, ini termasuk pemantauan konsumsi energi pada mesin, perangkat HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), penerangan, dan sistem lainnya. Data yang diperoleh dari perangkat ini dapat dianalisis untuk mengidentifikasi pola konsumsi energi dan menentukan area yang bisa dioptimalkan.
Contoh penerapan IoT dalam pengelolaan energi adalah sistem manajemen energi berbasis IoT, yang memungkinkan pemilik perusahaan untuk memonitor penggunaan energi secara real-time. Teknologi ini dapat mengoptimalkan pengaturan suhu, pencahayaan, dan penggunaan peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan, mengurangi pemborosan energi yang tidak perlu.
Penerapan IoT dalam pengelolaan energi berkontribusi langsung pada pencapaian SDGs 7: Affordable and Clean Energy dan SDGs 9: Industry, Innovation, and Infrastructure.
SDGs 7 - Affordable and Clean Energy
 SDGs 7 bertujuan untuk memastikan akses yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern terhadap energi untuk semua. IoT berperan penting dalam hal ini dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi di perusahaan. Sistem manajemen energi berbasis IoT dapat mengurangi pemborosan energi dan membantu perusahaan beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin. Selain itu, IoT memfasilitasi pengelolaan distribusi energi yang lebih baik, yang memungkinkan akses yang lebih luas kepada energi bersih dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan mengurangi penggunaan energi fosil melalui optimasi yang dilakukan oleh IoT, perusahaan tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target energi bersih yang ditetapkan dalam SDGs 7.
-
SDGs 9 - Industry, Innovation, and Infrastructure
 SDGs 9 bertujuan untuk membangun infrastruktur yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan. IoT mendukung tujuan ini dengan memberikan solusi inovatif dalam mengelola infrastruktur energi perusahaan secara lebih efisien dan berkelanjutan. Teknologi IoT memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan operasionalnya melalui sistem otomatisasi yang memantau dan mengontrol energi dalam waktu nyata. Dalam konteks infrastruktur, IoT memungkinkan pengembangan sistem dan jaringan energi yang lebih canggih dan ramah lingkungan. Penggunaan IoT juga mendorong inovasi dalam desain dan pengelolaan sistem energi yang lebih efisien, yang menjadi bagian integral dari pembangunan industri yang berkelanjutan.
Keuntungan IoT dalam Pengelolaan Energi
Efisiensi Energi yang Lebih Tinggi:
 IoT memungkinkan pemantauan dan analisis data secara real-time, yang membantu perusahaan mengidentifikasi penggunaan energi yang tidak efisien. Misalnya, jika ada perangkat yang menggunakan energi lebih banyak dari yang seharusnya, sistem IoT dapat memberikan peringatan kepada pengelola gedung atau pabrik untuk segera melakukan perbaikan atau penggantian.Penghematan Biaya:
 Dengan mengurangi pemborosan energi, perusahaan dapat menghemat biaya operasional. Misalnya, pengaturan suhu dan penerangan otomatis berdasarkan keberadaan orang di ruang tertentu akan memastikan bahwa energi hanya digunakan ketika diperlukan.Mengurangi Dampak Lingkungan:
 IoT tidak hanya membantu perusahaan menghemat energi, tetapi juga berkontribusi dalam upaya mengurangi jejak karbon. Dengan penggunaan energi yang lebih efisien, emisi gas rumah kaca dapat dikurangi, yang sejalan dengan upaya perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka, sejalan dengan SDGs 13 (Climate Action).Automatisasi dan Pengendalian Jarak Jauh:
 IoT memungkinkan perangkat untuk dikendalikan dari jarak jauh. Misalnya, manajer gedung atau pabrik dapat mengatur sistem pemanas atau pendingin dari aplikasi ponsel atau komputer, menyesuaikan pengaturan secara otomatis berdasarkan kondisi aktual di lapangan.
Beberapa perusahaan besar, seperti Siemens dan Philips, telah menerapkan teknologi IoT dalam pengelolaan energi. Siemens, melalui solusi manajemen energi berbasis IoT, berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 20% di beberapa fasilitas mereka. Begitu juga dengan Philips yang mengintegrasikan teknologi pencahayaan pintar untuk mengurangi penggunaan listrik di gedung-gedung perkantoran dan pabrik.
Meskipun IoT menawarkan banyak manfaat, penerapannya dalam pengelolaan energi di perusahaan tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk infrastruktur yang memadai. Pengelolaan perangkat IoT yang efektif membutuhkan jaringan internet yang stabil dan kapasitas penyimpanan data yang besar. Selain itu, pelatihan untuk karyawan agar dapat mengoperasikan sistem ini juga menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan.
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam pengelolaan energi di perusahaan menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi pemborosan, dan menurunkan dampak lingkungan. Melalui pemantauan yang lebih cermat dan pengendalian yang lebih baik, perusahaan dapat tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan global, khususnya SDGs 7 (Affordable and Clean Energy) dan SDGs 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Meskipun tantangan dalam implementasi IoT ada, manfaat jangka panjang yang diperoleh sangat besar, baik dari segi finansial maupun keberlanjutan.
Daftar Pustaka
Fong, S. (2020). Applications of Internet of Things (IoT) in Energy Management: An Overview. International Journal of Engineering Research & Technology, 9(3), 45-52.
Gubbi, J., et al. (2013). Internet of Things (IoT): A Vision, Architectural Elements, and Future Directions. Future Generation Computer Systems, 29(7), 1645-1660.
Zhao, Y., et al. (2016). A Survey on Internet of Things: Architecture, Enabling Technologies, Security and Privacy, and Applications. IEEE Access, 4, 13102-13117.
Siemens AG. (2019). Siemens Energy Management Solutions Using IoT. Siemens Digital Industries.
Philips Lighting. (2018). Smart Lighting Solutions for Energy Efficiency in Commercial Buildings. Philips Lighting Global.
United Nations. (2015). Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development. United Nations.
International Energy Agency (IEA). (2020). Energy Efficiency 2020: The Impact of COVID-19 on Energy Efficiency. International Energy Agency.
Dibuat Oleh : Annisa Dinda Madinah-Teknologi Sains Data
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H