Mohon tunggu...
ANNORA SASIKIRANA NATHANIA
ANNORA SASIKIRANA NATHANIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Currently, saying yes to all new adventures

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Ekonomi Perkebunan di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru: Antara Potensi dan Tatangan

13 Oktober 2024   13:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Cempaka di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memiliki banyak potensi di bidang perkebunan. Perkebunan, terutama produksi komoditas perkebunan seperti karet, kelapa sawit, memainkan peran penting dalam perekonomian lokal dan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan masyarakat.

Sektor perkebunan Kecamatan Cempaka masih menghadapi banyak tantangan meskipun memiliki potensi yang sangat besar. Beberapa masalah yang perlu ditangani termasuk efisiensi yang rendah, produktivitas yang tidak optimal, dan masalah dalam pengelolaan lahan dan SDM. Oleh karena itu, untuk menemukan peluang dan hambatan saat ini, sangat penting untuk melakukan analisis menyeluruh tentang kondisi perkebunan di Kecamatan Cempaka.

Tahun 2022 menjadi titik balik bagi sektor perkebunan Cempaka. Produksi total tanaman perkebunan melonjak drastis mencapai 1,330,390 ton, jauh melampaui angka produksi tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar ratusan hingga puluhan ribu ton. Kelapa sawit dan karet menjadi dua komoditas utama yang mendongkrak angka produksi ini. 

Sumber : Olah data, 2024
Sumber : Olah data, 2024

Sumber : Olah data, 2024
Sumber : Olah data, 2024

Data menunjukkan bahwa kelapa sawit dan karet menjadi komoditas unggulan Kecamatan Cempaka. Pada tahun 2022, produksi kelapa sawit mencapai 745,057 ton, sementara karet menyusul dengan 585,301 ton. Kedua komoditas ini juga diklasifikasikan sebagai "Basis" pada tahun 2022 dan 2023, menandakan peran pentingnya dalam struktur ekonomi lokal. 

Sumber : BPS Kecamatan Cempaka, 2024
Sumber : BPS Kecamatan Cempaka, 2024

Menariknya, peningkatan produksi ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kecamatan Cempaka. Dari 35,814 jiwa pada 2018, penduduk Cempaka bertambah menjadi 37,590 jiwa pada 2023. Namun, korelasi antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi masih lemah, menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh. 

Meski menunjukkan potensi besar, sektor perkebunan Cempaka juga menghadapi beberapa tantangan:

  1. Diversifikasi Tanaman: Data menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada kelapa sawit dan karet. Diversifikasi ke tanaman lain seperti kopi, kakao, atau tanaman bernilai tinggi lainnya bisa menjadi strategi untuk memitigasi risiko.
  2. Keberlanjutan Lingkungan: Ekspansi perkebunan, terutama kelapa sawit, perlu diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungan untuk mencegah degradasi ekosistem.
  3. Pengembangan Industri Hilir: Untuk meningkatkan nilai tambah, Cempaka perlu mempertimbangkan pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan.
  4. Peningkatan Kapasitas Petani: Program pelatihan dan pemberdayaan petani lokal diperlukan untuk memastikan mereka dapat mengadopsi teknologi dan praktik pertanian terbaik

Sumber : Geotagging
Sumber : Geotagging
Sumber : Geotagging
Sumber : Geotagging

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun