Mohon tunggu...
annoo noo
annoo noo Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

my hobbies are playing basketball, reading, and singing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terkoyaknya Integrasi Nasional

9 September 2024   20:56 Diperbarui: 9 September 2024   21:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia ini sangatlah luas. Sudah tidak asing lagi bagi kita semua, bahwa Indonesia penuh keberagaman yang nantinya memperlihatkan betapa indahnya Indonesia. Dalam rupa suku, adat, tarian, musik, bahkan bahasa bahasa daerahnya. Semua ini menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia itu sendiri.

Hari kemerdekaan,  yang masih saja kita peringati sampai hari ini. Tepatnya di tanggal "17 Agustus 1945." Perjuangan, perundingan, pertumpahan darah, yang akhirnya berujung pada kemerdekaan. Dalam proses menuju kemerdekaan ini dapat terlihat adanya keberagaman. Mulai dari orang orangnya, daerah asalnya, bahasa daerah masing masing, dan juga perbedaan pendapat.

Tetapi semua memiliki tujuan yang sama yaitu "merdeka". Memang banyak, memang berbeda beda, memang tidak selalu sama. Namun inilah yang diperlukan demi terjadinya persatuan dan memunculkan integrasi nasional itu sendiri. Penggabungan dari beberapa perbedaan.

Dalam terjadinya "Integrasi Nasional" ini, terdapat 2 proses. Politis dan Antropologis. Politis secara singkat adalah penyatuan dari berbagai kelompok sosial juga budaya, yang nantinya membentuk identitas nasional. Sedangkan Antropologis berarti penyesuaian antara unsur unsur kebudayaan yang beranekaragam untuk mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehingga, bisa disimpulkan bahwa "Integrasi Nasional" adalah sebuah bentuk dan kesatuan dari beragamnya kelompok sosial dan budaya dalam suatu negara. Memiliki tujuan untuk menciptakan keserasian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara dalam konteks ini adalah Indonesia. Beragamnya budaya, ras, bahasa yang dimiliki mengalami sebuah penyatuan untuk terciptanya keserasian.

Ada beberapa faktor untuk mewujudkan Integrasi Nasional. Dari faktor yang mendorong, bahkan juga faktor yang menjadi penghambat. Faktor pendorong yang berupa rasa senasib dan tujuan yang sama, rasa cinta tanah air, keinginan bersatu, dan adanya kekuasaan kolonialisme. Namun ini semua akan terhambat dengan adanya faktor seperti kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, kuatnya paham etnosentrisme, dan ketimpangan pembangunan.

Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, menjelaskan bahwa minimnya penerimaan akan budaya yang ada. Kemudian kurangnya paham etnosentrisme, yaitu menilai dan memandang bahwa budaya sendiri adalah yang lebih baik. Terakhir, ketimpangan pembangunan. Memiliki arti bahwa masih ada oknum yang mau memisahkan diri dari Indonesia karena adanya pembangunan yang tidak merata.

Beberapa faktor diatas sebenarnya bisa dengan mudah kita temui dalam kehidupan kita sehari hari. Banyaknya kasus kurangnya penghargaan antar perbedaan. Sebut saja contohnya, agama, ras. Seringkali agama dan ras menjadi titik awal terjadinya sebuah konflik. Apalagi di negara kita ini, Indonesia. Negara yang penuh dengan keberagaman.

"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak." adalah sebuah kutipan yang disampaikan oleh Mohammad Natsir. Jika diperjelas lagi kutipan ini, terdapat kata "diperjuangkan". Kata yang menjelaskan bahwa untuk tercapainya sebuah hal, dibutuhkan sebuah perjuangan. Kita tarik konteks ini kepada perjuangan untuk bisa menciptakan Integrasi Nasional.

Di sinilah pentingnya pemahaman terhadap Integrasi Nasional. Pemahaman yang seharusnya dipupuk sedari awal. Sehingga nanti bisa terlihat betapa diperlukannya pemahaman untuk menghargai dan menerima keberagaman. Dengan harapan, bisa membangun dan memajukan bangsa Indonesia walau ada perbedaan.

Dari beberapa faktor penghambat yang ada, ini membuat adanya pemicu pemicu untuk menggoyahkan integrasi nasional.  kepada menurunnya integrasi nasional. Namun, banyak sekali celah celah untuk hadirnya disintegrasi nasional.

Beberapa permasalahan seperti kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang sifatnya heterogen, kurangnya toleransi antargolongan, kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar, adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan. Diatas dasarkan SARA (Suku, Ras, dan Agama) Permasalahan permasalahan  ini sudah disebutkan sebelumnya, akan bersifat menghambat. Bahkan, akan berujung kepada gerakan gerakan separatisme.

Gerakan separatisme, seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM), Republik Maluku Selatan (RMS) adalah 2 dari banyaknya gerakan separatisme di Indonesia. Sebenarnya alasan utama RMS, untuk bisa membuat sebuah negara sendiri. Akan tetapi, perlu kita perhatikan bahwa OPM itu gerakan yang merasa bahwa mereka tidak mendapatkan atensi dan perhatian dari pemerintah. Sehingga secara tidak langusng menunjukkan adanya pembangunan yang tidak maksimal. Sehingga tidak heran lagi jika gerakan gerakan ini terjadi.  

PRRI/Permesta, salah satu contohnya. Adanya ketidak rataan pembangunan antara Jawa dengan daerah yang lain. Ketidak rataan pembangunan, yang berujung pada tidak seimbangnya perekonomian. Sehingga ada keresahan yang dirasakan oleh masyarakat. Selain dari itu, perbedaan ideologi juga menjadi penyebab utama munculnya pemberontakan pemberontakan.

Juga pemberontakan APRA, pemberontakan yang alasan dasarnya adalah tidak mau bersatu menjadi Indonesia. Ingin Indonesia untuk tetap terpecah pecah dan tidak bersatu. Kemudian DI/TII sebagai salah satu pemberontakan yang terbesar. Ini atas dasar apa? Atas dasar keinginan Indonesia untuk menjadi negara Islam. Tidak menerima adanya perbedaan, sehingga menonjolkan poin "merasa miliknya adalah yang lebih baik." Sehingga membuat agama lain seakan akan dilupakan, dihilangkan, diasingkan.

Sangat detail dan sangat rumit jika melihat pemberontakan ini. Sehingga, kita harus bisa melakukan upaya upaya. Upaya untuk apa? Untuk bisa mengedepankan Integrasi Nasional. Mulai dari lingkup yang besar seperti pemerintah, masyarakat, sampai ke lingkup lingkup kecil yaitu kita sebagai pelajar. Pemerintah sebagai suatu instansi yang rakyat percayakan. Sekiranya bisa memperkuat lagi keadilan dan hukum hukum yang ada. Juga diperlukan kekuatan dalam memusnahkan gerakan perpecahan.

Lalu, hal hal yang bisa dilakukan oleh kita sebagai masyarakat adalah mau menghargai dan tidak membeda bedakan keberagaman, menjalankan ibadah menurut kepecayaan masing masing, mau bekerja sama ataupun gotong royong dengan golongan masyarakat, dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

Dibarengi dengan sikap mau berkomitmen. Komitmen untuk mau menjunjung tinggi integrasi. Komitmen untuk mau bersatu dalam keberagaman. Edukasi edukasi pentingnya persatuan dan pentingnya menjaga NKRI juga bisa dilakukan. Mungkin dari ranah pendidikan bisa melalui seminar, ataupun aktifitas yang menjurus kepada topik menghargai keberagaman.

Dalam lingkungan sekolah, yang teman temannya beragam. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk merangkul satu dengan yang lainnya. Meski dengan agama dan ras yang berbeda, tidak ada salahnya jika kita menjadi teman. Hal hal kecil yang kita lakukan seperti ini, akan menjadi pengaruh besar nantinya. Semakin banyak orang yang melakukan, maka semakin cepat juga integrasi nasional tampak.

Sebagai kesimpulan akhir dari Integrasi Nasional. Tidak mudah prosesnya untuk mencapainya, perlu proses dan tahapan untuk menuju negara dengan integrasi nasional yang baik. Pada awalnya terjadi pemberontakan, gerakan separatisme, yang semua karena kurangnya pemahaman tentang keberagaman. Kita harus bisa mengambil sisi positifnya yaitu bisa melihat apa yang sudah terjadi dan tau cara mengatasinya seperti apa.  Akan sangat indah jika kita bisa memahami definisi integrasi nasional yang sebenarnya. Sehingga perbedaan menjadi sebuah keindahan bagi kita. Perbedaan yang menciptakan rasa ingin bersatu dan mengedepankan integrasi nasional! Lihat, Amati, Bertindak Untuk Indonesia Yang Lebih Baik!!

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun