Mohon tunggu...
Annokoi Simajnun
Annokoi Simajnun Mohon Tunggu... Penulis - Roby zulhan anak nelayan

"Sudah saatnya membenci dengan senyuman, dan mencintai dengan makian" ☕Rz.29/02/18

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babak Persatuan

5 September 2019   15:33 Diperbarui: 5 September 2019   15:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat datang saudara-saudara baruku dari sabang sampai merauke. Semoga kerasan disini dengan berbagai macam persoaln. Kedatangan kalian disini disambut dengan hangat dan harap yang harus kita kunyah bersana. Sebagai mahasiswa yang berasal dari ras, suku dan budaya yang berbeda-beda, seyogyanya sikap kritis dan sikap toleransi harus memang benar-benar dijaga keharmonisan nan kemurniannya.

Orang yang mengerti posisinya sebagai seorang mahasiswa akan menganggap bahwa mahasiswa adalah manusia yang selalu insyaf pada tujuan awal untuk untuk menambah dan menimba ilmu, serta memperpanjang sejarah dan pengaruh mahasiswa dari kancah peradaban dunia.

Perjuangan mahasiswa sudah monumental sekali dalam sejarah, peranannya sangat mencolok dan bahkan seringkali menjadi simbol perlawanan dan pertahanan. Ambil contoh dalam sejarah bangsa kita sendiri, indonesia. Yang mula-mula dijajah dan dirampas haknya, dijadikan budak oleh penjajah dan acapkali sering diintimidasi dalam kehidupan sehari-hari. 

Kemudian pertanyaanya, siapa yang bergerak dan melawan keseweng-wenangan itu? Tak lain dan tak bukan, adalah mahasiswa salah satunya. Begitupun seterusnya sampai pada masa kemerdekaan, masa reformasi dan sampai kini mereka tetap istiqomah dalam geraknya. 

Mereka melakukannya dengan bekal yang matang, dan yang pertama kali dilakukannya adalah persatuan dalam hal pikiran dan perjuangan, kerukunan dibangun tanpa lagi memeberi sekat pada embel-embel perbedaan suku atau yang berbau kedaerahan atau organisasi samasekali.

Dan diakhir tulisan singkat ini saya tidak bermaksud memaksa saudara. Tapi setidaknya kita sudah sedikit sadar bahwa dalam sejarah, gerak dan perjuangan mahasiswa tidak jauh atau bahkan lepas dari yang namanya organisasi. 

Silahkan memilih dengan senang hati organisasi mana saja yang akan saudara masuki, menjadi penghuni didalamnya. Mencari dan memberikan segala sesuatu yang mau melahirkan sejarah baru yang gemilang serupa nenek moyang kita dulu. Dan tentunya tetap dalam nafas persatuan. Sekali lagi " NAFAS PERSATUAN".

" mari bersatulah saudaraku, jangan sampai perbedaan menggelapkan mata dan membuat telinga tuli dalam keadaan terbuka".
Merdeka..!!"

Rz, Redjo Oetomo-malang, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun