Mohon tunggu...
Ano Darno
Ano Darno Mohon Tunggu... profesional -

just a simple man, usia 30-an, mencari manfaat dan berusaha memberi manfaat melalui tulisan walaupun bukan seorang penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konspirasi Jahat di Balik Terbunuhnya Kennedy & Jatuhnya Sukarno

20 Juni 2012   07:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 11107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_189330" align="aligncenter" width="300" caption="Presiden Sukarno dan Presiden Kennedy di Gedung Putih (Sumber: soekarnonkri.blogspot.com)"][/caption]

Presiden John F Kennedy (JFK) merupakan satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang bersahabat dengan Presiden Sukarno. Berbeda dengan pendahulunya, Dwight Eisenhower, yang selalu berambisi menghilangkan Sukarno dari muka bumi dengan berbagai cara, di antaranya melalui intervensi Amerika secara terselubung pada PRRI dan PERMESTA yang gagal total. JFK justru melakukan kebijakan luar negeri yang cenderung mendukung langkah-langkah Sukarno. Kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI tak lepas dari pengaruh dukungan Kennedy. Namun tak disangka, pada akhirnya momentum masuknya Irian Barat ke pangkuan RI (:baca Sukarno) menjadi jalan bagi JFK untuk menemui ajalnya secara tragis.

Pada hari yang naas tanggal 22 November 1963, Kennedy melakukan kunjungan kerja ke Dallas Texas. Saat iring-iringan kendaraannya melintas tepat di depan Texas Scholl Book Depository, dua peluru menghantam leher dan kepalanya. JFK meninggal saat itu juga. Belakangan diketahui bahwa Lee Harvey Oswald adalah orang yang melakukan penembakan terhadap Kennedy. Namun dalam penyidikan, Lee menyangkal telah membunuh JFK. Belum sempat diajukan ke pengadilan, Lee malah dibunuh oleh temannya sendiri, Jack Ruby. Selanjutnya, Jack Ruby sendiri tewas di dalam tahanan karena penyakit yang dideritanya. Sama halnya dengan Lee, Ruby belum sempat dibawa ke pengadilan. Dengan tewasnya Lee & Ruby, kematian Kennedy menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Meskipun Pemerintah Amerika telah membuat pernyataan resmi bahwa Lee Harvey Oswald lah yang membunuh Kennedy, namun motifnya tetap misterius hingga kini. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kenndey merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

Merujuk pada artikel yang ditulis oleh seorang wartawan Amerika, Lisa Pease, berjudul “JFK, Indonesia, CIA, and Freeport” dan dimuat dalam majalah Probe, dimana tulisan ini disimpan di dalam Arsip Nasional di Washington DC, kita dapat menemukan korelasi antara terbunuhnya JFK dengan runtuhnya kekuasaan presiden pertama kita, Ir.Sukarno. Namun penulis tidak akan menguraikan isi lengkap dari artikel Lisa Pease tersebut. Karena berdasarkan penelusuran penulis, di kompasiana sendiri sudah ada sedikitnya 6 tulisan yang membahas atau  menyinggung tentang artikel Lisa Pease tersebut, yaitu: http://sejarah.kompasiana.com/2010/09/02/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/ http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/10/masa-kecilku-barter-dan-bukan-kapitalis/ http://sosok.kompasiana.com/2011/11/04/freeport-di-papua-ilegal/ http://sejarah.kompasiana.com/2011/03/20/keadilan-bagi-papua-belum-terjawab/ http://politik.kompasiana.com/2011/11/22/solusi-jalan-damai-untuk-papua/ http://politik.kompasiana.com/2011/12/15/politik-etis-untuk-bumi-cenderawasih/ Juga dari beberapa blog lainnya, dapat ditemukan uraian lengkap dari artikel Lisa Pease tersebut, seperti: http://anton-djakarta.blogspot.com/2011/12/catatan-lisa-pease-tentang-freeport.html http://kkangrii.wordpress.com/2011/12/04/catatan-lisa-pease-tentang-freeport/#more-14 http://logam-mulia.blogspot.com/2010/04/amerika-dibangun-dari-emas-papua.html http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/ dan masih banyak lagi blog-blog lainnya. Artikel Lisa Pease itu mengingatkan kembali saya akan betapa banyaknya PR kita sebagai Bangsa Indonesia. Betapa harga diri dan kedaulatan kita senantiasa menjadi incaran kaum kapitalis global. Sekaligus saya acungkan jempol buat mereka (kaum kapitalis global) yang telah memenangkan pertempuran sengit nan lihai hingga sosok pemimpin besar di zamannya sekaliber Kennedy dan Sukarno berhasil disingkirkan dengan hasil gemilang (berupa tambang emas di Papua). Besok (21 Juni) adalah hari wafatnya Bung Karno. Tanpa bermaksud mengkultuskan, artikel Lisa Pease kembali membuat saya merenung betapa bangsa ini memang telah kehilangan sosok seperti Bung Karno. 42 tahun berlalu, benang merah konspirasi pendongkelan Bung Karno masih berlangsung hingga sekarang. Sangat relevan dengan yang ini http://politik.kompasiana.com/2012/05/21/indonesia-tidak-berdaulat-lagi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun