hatiku pernah kalah dan mampu bertahan
kini ia berlatih kalah lagi, dibarengi air mataÂ
mengapa pikiran ku selalu menang dari hatiku?
mengapa begitu takut dengan pandangan orang?
mengapa begitu gengsi menerima?
mengapa banyak penolakan dalam diri?
aku terlalu takutÂ
untuk merasakan bahagia pun aku takut
mengapa tak kurelakan saja kalah dan menjadi bodoh sebentar
bukankan rasa itu ditakar dengan hati bukan dipikirkan benar tidaknya