Mohon tunggu...
Edelweis Adel
Edelweis Adel Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Siti Nur Annisyah Dalimunthe

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi

10 Agustus 2020   16:49 Diperbarui: 10 Agustus 2020   17:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika sebagai salah satu bidang studi yang ada di sekolah. "Matematika mempelajari tentang struktur dan keteraturan yang terorganisasi, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis dan sistematis,  mulai dari konsep sederhana hingga pada konsep yang sempurna. Visi dalam pembelajaran matematika adalah menguasi konsep untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran matematika

            Matematika merupakan disiplin ilmu yang dianggap penting, hal ini dapat diketahui dengan adanya bidang studi matematika mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga di perguruan tinggi. Matematika menjadikan manusia memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, kreatif, dan teliti. Matematika mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencari solusi dari setiap permasalah yang dihadapi dalam kehidupan.

            Sinergi dengan makna pentingnya matematika, siswa harus menyadari  pembelajaran matematika memiliki peranan penting yang dapat mengembangkan potensi dalam diri, terutama mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah. Maka dari itu, siswa harus mendapatkan makna dalam pembelajaran matematika dengan baik sehingga berhasil di pembelajaran matematika dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

            Kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah memiliki peranan yang sangat penting, dan kedua kemampuan tersebut juga saling berkaitan. Siswa tidak akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika ketika siswa tidak mengetahui konsep dari suatu materi. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik akan  mampu menyelesaikan masalah dengan mudah.

            Faktor penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa yaitu karena kurangnya minat  siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika dikarenakan guru yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Guru hanya menerangkan materi di papan tulis dan tidak adanya interaksi yang aktif dalam proses pembelajaran, seperti tanya jawab antara guru dan siswa. Guru juga kurang memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran.

            Banyaknya faktor yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa menjadi masukan untuk guru agar melakukan inovasi dalam pembelajaran, menggunakan model pembelajaran yang tepat dan melibatkan siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran merupakan salah satu cara yang tepat agar siswa memiliki kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang baik. Untuk itu disini peneliti menggunakan model pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis.

          Pemecahan  masalah  dan  komunikasi  merupakan  bagian  penting  dari tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulkum 2004 (Depdiknas, 2003). Hal   tersebut   cukup   beralasan,   karena   setiap   hari   dalam   pembelajaran matematika ataupun dalam kehidupan sehari-hari, siswa sering menghadapi permasalahan yang mau tidak mau mesti diselesaikan. Selain itu kemampuan berkomunikasi, khususnya komunikasi matematis diperlukan baik dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya dua kemampuan tersebut, memaksa kita selaku pendidik matematika untuk memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan kedua kemampuan tersebut. Pembelajaran gaya lama yang konvensional, di mana pembelajaran terlalu berpusat pada guru, guru sebagai satu-satunya sumber belajar, guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan pemecahan permasalahan dengan cara sendiri, perlu untuk segera diperbaharui. Salah satu caranya yaitu dengan menerapkan model dan strategi pembelajaran yang saat ini sedang mutakhir dan telah teruji keberhasilannya di negeri asalnya (Belanda), yaitu Pembelajaran matematika dengan pendekatan Realistik.

          Pendidikan matematika realistik adalah pendidikan matematika yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun