Dinamika molekuler menunjukkan bahwa stabilitas tinggi MWCNT mengurangi klorinasi struktur PA. Ketahanan klorin ini terlihat karena cross linking yang tinggi. Ketika ikatan silang antara polimer dan CNT meningkat, hasilnya lebih baik.
Gambar 3. Laju aliran air simulasi dinamika molekul CNT
Gambar 4. (a)-(b) Persiapan membran komposit CNT
Â
Nanokomposit polimer berbasis karbon untuk pemisahan minyak dan airÂ
Penggabungan bahan nano berbasis karbon ke dalam membran polimer meningkatkan sifat-sifat seperti hidrofobisitas/hidrofilisitas serta stabilitas mekanik, termal, dan kimia. Hal ini memungkinkan minyak atau air dengan mudah dihilangkan dari campuran minyak-air. Gambar 5 (a) menunjukkan pemisahan minyak dan kinerja pemulihan kedua MCNFF, sementara Gambar 5. (b) mengilustrasikan proses fabrikasi.
Penggunaan karbon nanotube (CNT) dalam pengolahan air limbah menawarkan potensi yang menarik. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Efisiensi Adsorpsi: CNT memiliki luas permukaan yang besar dan sifat adsorpsi yang kuat. Ini memungkinkan CNT untuk menghilangkan polutan dari air limbah dengan efisien.
- Peluang CNT:
- CNT memiliki luas permukaan yang sangat besar dan kemampuan adsorpsi yang tinggi, sehingga efektif dalam menghilangkan berbagai kontaminan dari air limbah, termasuk logam berat, senyawa organik, dan mikroorganisme. Sehingga penggunaan CNT dalam filter dan sistem adsorpsi bisa meningkatkan efisiensi pengolahan air limbah secara signifikan.
- CNT dapat digunakan sebagai katalis dalam proses fotokimia untuk degradasi polutan organik yang tahan terhadap metode konvensional. Integrasi CNT dengan teknologi fotokatalitik dapat menciptakan sistem pengolahan air limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
- CNT dapat dikombinasikan dengan teknologi pengolahan air limbah lainnya, seperti membran filtrasi dan teknik elektrokimia, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.Pengembangan sistem hibrida yang menggabungkan CNT dengan teknologi membran atau elektrokimia dapat menghasilkan solusi pengolahan air limbah yang lebih komprehensif.
- Masih banyak potensi inovasi dalam aplikasi CNT yang belum dieksplorasi sepenuhnya. Penelitian berkelanjutan dapat membuka jalan bagi metode baru dan lebih efektif dalam pengolahan air limbah. Mendorong kolaborasi antara institusi akademik, industri, dan pemerintah untuk mendanai dan mendukung penelitian dan pengembangan teknologi CNT.
- Tantangan:
- Karbon nanotube (CNT) dapat memiliki efek toksik pada organisme hidup jika tidak dikelola dengan benar. Keamanan lingkungan dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan, terutama jika CNT masuk ke ekosistem air atau tanah.
- Produksi CNT dalam skala besar dengan biaya yang efektif masih menjadi kendala. Proses produksi yang ada saat ini bisa mahal dan memerlukan kondisi khusus.
- CNT cenderung menggumpal dan kehilangan efisiensi dalam air, terutama dalam kondisi pH yang bervariasi atau kehadiran ion-ion tertentu.
- Belum adanya standar dan regulasi yang jelas untuk penggunaan CNT dalam pengolahan air limbah bisa menghambat penerapannya.
Meskipun tantangan ada, penggunaan CNT dalam pengolahan air limbah menjanjikan dan terus menjadi fokus penelitian.
Karbon nanotube (CNT) berbentuk kerucut menunjukkan peningkatan efisiensi desalinasi dengan bertambahnya sudut kerucut dan peningkatan kecepatan rotasi, yang mendorong molekul air menjauh dari pori-pori di dinding.
Penggabungan bahan nano berbasis karbon dalam membran polimer meningkatkan sifat hidrofobisitas/hidrofilisitas serta stabilitas mekanik termal dan kimia. Ini memungkinkan pemisahan minyak dan air dengan lebih efisien.