Beberapa abad yang lalu, Muslim dari Persia dan Yaman berlayar melintasi Samudera Hindia untuk memulai perdagangan di tempat-tempat yang jauh seperti Indonesia dan Malaysia. Dengan jarak sejauh 7300 km, Â membawa latar belakang budaya, tradisi, agama,sejarah dan norma yang berbeda beberapa negara Timur tengah tersebut tidak mengetahui apa yang harus dilakukan di negara yang dikunjunginya.
Lantas, apa hubungannya dengan pemasaran global? Singkatnya, para pedagang ini memasarkan diri mereka secara efektif kepada calon pelanggan yang tidak dikenalnya. Dengan beradaptasi dengan budaya lokal, mempelajari bahasa lokal dan merubah cara menawarkan barang dan jasa, para pendatang ini membangun kepercayaan dengan penduduk setempat. Melalui kepercayaan tersebut, mereka berhasil membangun bisnis mereka serta menyebarkan agama Islam, dan inilah yang berkaitan dengan pemasaran global.Â
Pemasaran pada dasarnya adalah tentang membangun kepercayaan. Kepercayaan terhadap sebuah merek, layanan, produk, atau visi. Para pemasar memiliki banyak cara cerdas untuk melakukan hal ini. Namun,ketika perusahaan mengharuskan  ekspansi pasar, maka menjadi tugas pemasar menyadari mereka keluar dari budaya pemasaran yang selama ini dibangun di budaya mereka sendiri. Satu hal yang harus dipahami oleh semua pengusaha dalam hal pemasaran global adalah budaya yang berbeda.
Perbedaan Budaya Dalam Perspektif Pemasaran
Mengapa budaya itu penting? Karena budaya menggambarkan semua hal yang dilakukan oleh masyarakat, apakah Anda orang Bali,Mexico ataupun Jepang. Bagaimana orang tua mendidik kita dan bagaimana kolega maupun teman berinteraksi dengan kita. Semua itu adalah bagian dari budaya yang membawa cara pandang, persepsi dan bagaimana kita melihat dunia secara luas. Dimana kita tumbuh, disana terdapat perbedaan budaya dari berbagai aspek.Â
Sebagian dari kita berjabat tangan saat menyapa, sebagian membungkuk. Ada yang melarang makanan tertentu sebagai aturan agama ada yang memperbolehkannya. Ada yang menyukai warna merah ada pula yang menjadi pantangan. Begitulah gambaran dari perbedaan budaya yang akan berpengaruh pada perilaku konsumen.
Jadi, budaya itu penting karena, kita semua tidak sama.  Bagaimana satu budaya memandang  pesan dalam sebuah papan iklan akan berbeda dengan budaya lainnya.Sebab itulah mengapa kita perlu memahami budaya yang Anda rencanakan untuk dipasarkan.
Mari kita ambil salah satu merek yang terkenal, "Mcdonalds" sebagai salah satu contohnya. Di salah satu cabangnya yakni di California, Mcdonalds membuat iklan "beli satu gratis satu" yang ditulis dengan bahasa Mandarin karena ditargetkan untuk warga Tiongkok di daerah tersebut.Â
Namun, reaksi dari masyarakat justru sebaliknya, para warga Tiongkok tidak mampu memahami kata kata yang digunakan sebagai pesan iklan. Dari komentar postingan tersebut di sosial media, ada salah satu akun yang berkomentar "tolong carilah seseorang yang mengerti bahasa Mandarin asli untuk menulis iklan Anda".Â
Dari contoh di atas  Mcdonalds gagal dalam mengkomunikasikan iklan lintas budaya. Merek tersebut mampu menyasar orang Tiongkok tetapi tidak mengetahui bahasa Mandarin yang sesungguhnya. Merek tersebut menggunakan kata yang tidak memiliki masalah dalam penerjemahan tata bahasa, tetapi itu bukanlah cara yang biasa mereka ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah alasan mengapa pemasar harus memahami budaya ketika merencanakan strategi pemasaran digital Anda.