Identitas MerekÂ
Terakhir,tentang sebuah merek yang dilokalisasi. Bagaimana penulisannya, bagaimana bunyinya dan apa yang dikatakannya tentang merek anda? Apakah akan cocok dengan budaya lokal? Atau apakah perlu adaptasi? Sebagai contoh, Nike memutuskan untuk menggunakan nama Nai Ke di Cina. Kedengarannya sama, tetapi lebih baik lagi, itu berarti "Daya Tahan Menaklukkan" Â kualitas yang menarik bagi jiwa orang Cina.
Melakukan pemeriksaan linguistik terhadap nama merek atau produk Anda sangatlah penting. Jika Anda meluncurkan minuman baru di Jerman yang berarti "sial", apakah menurut Anda penjualannya akan meningkat? Selain itu, Anda juga perlu memikirkan tentang "daya tarik pemasaran" Â apa yang dikomunikasikan oleh nilai-nilai merek Anda dalam budaya baru? Jika Anda memasarkan ke dalam budaya yang menghargai keluarga, sejarah, pengalaman dan kebijaksanaan, apakah Anda akan memperkuat kesan bahwa Anda adalah orang yang muda, baru, inovatif dan pemberontak?
Jadi, lain kali saat Anda mulai melangkah internasional anda perlu memperhatikan budaya dalam strategi pemasarannya. Kembali ke contoh di awal tulisan ini, pikirkan kembali para pedagang yang berlayar mengarungi samudra dengan pikiran terbuka dan hati yang terbuka. Mereka beradaptasi, mereka melokalisasi, dan mereka berhasil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H