Apa Penyebab Learning Disabilities?

Memahami penyebab ketidakmampuan belajar tidak akan menghilangkan gangguan pada anak, tapi itu mungkin akan mengatasi atau mengungkap jawaban dari pertanyaan orangtua. Dikutip dari Peterson T (2002), ada beberapa penyebab ketidakmampuan belajar pada anak, antara lain perbedaan otak masing-masing individu, genetic, factor lingkungan, medis, dan permasalahan selama kehamilan.

Perbedaan otak. Otak setiap individu memiliki keunikannya masing-masing, cara menerima dan memproses informasi. Perbedaan ini dapat menjelaskan mengapa beberapa nak memiliki ketidakmampuan belajar. Bahkan sesama mereka memiliki kesulitan yang berbeda, misalnya disleksia atau disgrafia.

Genetik, genertika seseorang dapat berkontribusi pada ketidakmampuan belajar. Hal ini cenderung menurun dalam keluarga. Anak dengan orangtua yang mengalami ketidakmampuan belajar cenderung memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami ketidakmampuan belajar dibanding anak yang lain.

Factor lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh pada kondisi anak. Paparan racun di lingkungan dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar. Sebagai contoh racun timbal. Jika seorang anak terpapar timbal, mereka dapat mengalami masalah pemrosesan di otak yang muncul sebagai gangguan belajar.

Medis. Banyak kondisi medis yang dapat mengubah struktur atau perkembangan otak. Tubuh dan otak adalah bagian dari stau system terpadu. Kondisi media yang dapat memengaruhi misalnya penyakit saraf, infeksi telinga kronis, dan lain lain.

Kehamilan. Permasalahan yang terjadi selama kehamilan tentunya akan memengaruhi perkembangan janin. Bayi dalam Rahim sangat rentan terhadap apa yang melewati plasenta. Seorang ibu yang mengkonsumsi alcohol maupun obat-obatan berbahaya, akan memengaruhi kondisi bayi.

Factor-faktor tersebut memiliki kemungkinan besar menjadi penyebab ketidakmampuan belajar, namun lebh tepat kita menganggapnya sebagai factor risiko. Masih dibutuhkan banyak penelitian untuk mengetahui penyebab pasti ketidakmampuan belajar pada anak. Hal terpening yang perlu kita lakukan baik sebagai orangtua maupun guru adalah fokus pada penanganan yang tepat jika memang itu terjadi pada anak maupun siswa kita.