Mohon tunggu...
Annisa Zahra ansyori
Annisa Zahra ansyori Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Sederhana Mencegah Diri dari Korupsi

18 November 2022   09:10 Diperbarui: 18 November 2022   09:19 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: nasehatquran.com

Hallo sobat kompasiana !

Pasti kalian sudah tidak asing lagi jika mendengar kata 'korupsi', Yap...karena korupsi sendiri telah menjadi kebiasaaan bagi warga Indonesia. Setelah mendengar kata 'korupsi' apa yang ada dipikiran kalian ? Tentu saja perbuatan keji yang merugikan jutaan warga Indoneisa dan dapat merusak negeri ini.

Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sedangkan menurut UU No.20/2001 korupsi ialah merugikan keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.

Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada 1261 kasus korupsi yang terjadi sepanjang 2004 hingga 3 Januari 2022. Transparency International Indonesia telah mengeluarkan indeks persepsi korupsi (IPK) pada Selasa 25 Januari 2022. Pada indeks tersebut, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara.

Korupsi di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat serius dan menjadi tantangan bagi pemerintah dan juga warga Indonesia untuk memberantasnya. "Korupsi pada hakikatnya bukan sekedar masalah kriminal, melainkan juga masalah sosial, bahkan korupsi seolah menjadi 'way of life' atau gaya hidup masyarakat, penylenggara negara dan kalangan pengusaha" Kata Jaksa Agung Basrieef Arief. Korupsi di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat serius dan menjadi tantangan bagi pemerintah dan juga warga Indonesia untuk memberantasnya.

Lalu apa hubungan antara korupsi dan hidup sederhana? Sebagian besar dari koruptor di Indonesia memiliki gaya hidup yang mewah, memiliki sifat hedonisme dan juga memiliki gengsi yang tinggi sehingga banyak dari mereka yang bergaya tidak sesuai dengan kemampuan. Hal-hal tersebut mengakibatkan terobsesinya dengan uang, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Dilansir dari  KBBI, sederhana adalah bersahaja, tidak berlebih-lebihan atau dapat dinyatakan sedang, dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dan sebagainya.

Dengan hidup sederhana kita akan merasa berkecukupan dengan apa yang kita miliki saat ini, sehingga dapat menjauhkan diri dari hasrat berlebih untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang salah. Dengan hidup sederhana kita akan lebih mensyukuri segala sesuatu dan bisa menerima kehidupan lebih ikhlas dan lebih menikmati hidup. 

Menerapkan perilaku hidup sederhana tidaklah mudah, apalagi pada zaman seperti sekarang ini. Berikut cara menerapkan hidup sederhana :

1. Bersyukur

Dengan lebih bersyukur kita akan dapat menerapkan hidup sederhana, karena kita akan merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan tidak iri dengan pencapaian orang lain. Dengan bersyukur juga kita akan lebih merasa bahagia, karena kita akan selalu menerima dan menganggap baik apapun yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Berdasarkan Very Well Mind, Amy E. Keller, PsyD "Mengalami rasa syukur mengaktifkan neurotransmiter seperti dopamin, yang kita kaitkan dengan kesenangan, dan serotonin, yang mengatur suasana hati kita".

 Sumber gambar: nasehatquran.com
 Sumber gambar: nasehatquran.com

2.  Mengendalikan Diri

Mengendalikan diri memanglah bukan hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk dilakukan. Dilansir dari Minimalist Soul, saat seseorang bisa mulai melepaskan ego diri, ia bisa menikmati kehidupan secara nyata. Pada saat kita dapat mengendalikan diri sendiri, maka kita bisa mengontol kehidupan dan gaya hidup. Sehingga kita dapat memprioritaskan sesuatu berdasarkan kebutuhan utama diri kita sendiri.

sumber: Zetizen Radar Cirebon
sumber: Zetizen Radar Cirebon

3. Bergaya Sesuai Kemampuan

Untuk dapat menerapkan pola hidup sederhana, kita harus bergaya sesuai dengan kemampuan atau penghasilan. Kita tidak boleh memaksaan diri dan menghalalkan segala cara untuk bergaya sesuai tren yang ada. Dalam hal ini berarti kita harus tetap jadi diri sendiri dan tidak memaksakan untuk meniru orang lain hanya untuk mengikuti gaya hidup yang hedon. Kita juga harus menghindari perilaku hedonisme dan gaya hidup konsumtif. Berpakaian lah senyaman mungkin dan tidak berlebihan.

Nah sobat Kompasiana, itu tadi adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menerapkan hidup sederhana guna mencegah diri dalam melakukan tindakan korupsi. Mari kita cegah korupsi dari diri kita sendiri. Katakan tidak pada korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun