Di dunia ini terdapat tiga tipe kepintaran diantaranya adalah street smart, book smart, dan emotional intelligence. Pembagian kepintaran tersebut terjadi karena adanya perbedaan kebiasaan perilaku dan lataar belakang seseorang. Dan kali ini kita akan berfokus pada street smart.
Apa sih itu street smart?. Street smart adalah kecerdasan yang dimiliki oleh seserorang yang diambil dari pengalaman secara langsung dan pengamatan yang dilakukan berdasarkan linkungan yang cenderung keras.
Lalu, mengapa street smart dapat dibilang lebih unggul daripada tipe kepintaran lainnya?
"We can't all be Einstein (because we don't all play the violin). At the very least, we need a sort of street-smart science: the ability to recognize evidence, gather it, assess it, and act on it."
Judith Stone
Orang - orang yang  street smart memiliki kemampuan dalam mengamati berbagai hal dan dapat mengenali apa yang sedang terjadi di sekitar mereka karena memiliki kepekaan yang cenderung tinggi. Dari hal tersebut membuat orang street smart dapat melihat celah untuk mengambil berbgaai tindakan yang tepat.
Dalam dihadapi suatu masalah, street smart cenderung menggunakan pendekatan pragmatis, fleksibel dan praktikal. Karena orang street smart belajar berdasarkan pengalaman yang didapatkan di dunia nyata (learning by doing) untuk berpikir secara konseptual.
Orang yang memiliki pengalaman akan lebih dipercaya untuk melakukan suatu project dibandingkan dengan orang yang pintar secara teori (book smart), dikarenakan mereka yang memiliki pengalaman telah lebih dahulu mengetahui bagaimana kondisi lapangan sebenarnya dan tahu hal apa yang harus dilakukan dan akan langsung emngambil langkah.
Namun, disamping keunggulan yang dimiliki oleh tipe kepintaran street smart perlu diketahui, kita semua masih memerlukan teori -- teori mendasar terhadap banyak hal untuk paham dan dapat bertindak tepat dalam melakukan sesuatu. Emotional intelligence pun juga harus dimiliki oleh semua orang, dengan mengingat bahwa kita adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lain, sehingga perlu untuk mengonttol emosi yang ada dalam diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H