Mohon tunggu...
Annisa widad
Annisa widad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Pkn Menuju Moralitas yang Totaliter

19 April 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKn ? siapa yang tidak tahu pelajaran ini, pelajaran yang didapat dari mulai bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Pelajaran yang dianggap membosankan, terlalu banyak hafalan. Banyak siswa meremehkan pelajaran PKn karena dianggap tidak penting, mereka lebih mementingkan pelajaran eksak seperti Matematika maupun IPA. Bahkan jarang-jarang ada siswa yang mengambil bimbingan belajar Pkn, kebanyakan lebih memilih bimbingan belajar Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan semacamnya. Tapi taukah anda Pkn merupakan pelajaran yang penting selain PKn menambah wawasan tentang Indonesia Pkn merupakan media pembentuk moral. Karena didalam PKn siswa diajarkan untuk berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila. Pada pelajaran Pkn selalu berbasis pada pancasila

Pancasila yang merupakan ideologi bangsa patut kita terapkan nilainya pada kehidupan sehari-hari karena dari pancasila kita akan menjadi warga NKRI yang bermoral. Pada sila pertama memuat isi ketuhanan, yang artinya setiap warga negara wajib menjalankan apa yang diajarkan oleh agamanya. Setiap agama mengajarkan umatnya untuk berperilaku baik tidak ada satupun agama yang mengajarkan hal buruk kepada umatnya berperilaku baik tentunya harus didasari moralitas. Pada sila kedua memuat isi kemanusiaan, yang artinya kita sebagai sesama manusia harus saling berbagi kepada sesama tidak memandang kaya miskin, tua muda, hitam putih dsb. Jika sudah seperti itu tandanya seseorang tersebut sudah memiliki moral kepada sesama. Pada sila ketiga yang memuat isi persatuan, bukan hanya sekedar persatuan, jika hanya sekedar persatuan tanpa adanya rasa toleran, moralitas terhadap sodara sebangsa setanah air. Pada sila keempat memuat kerakyatan permusyawaratan, yang artinya segala sesuatu yang didiskusikan harus berdasarkan mufakat tidak boleh main hakim sendiri, seseorang yang hanya main hakim sendiri biasanya tidak memiliki moral yang baik. Sila yang terakhir yaitu memuat isi keadilan, sebagai warga yang bermoral tentunya memiliki rasa keadilan yang tinggi tanpa rasa keadilan yang tinggi bangsa ini tidak akan menjadi bangsa yang kuat.

Maka dari itu pelajaran PKn bukan hanya pelajaran yang biasa, pelajaran yang tidak penting, pelajaran yang membosankan tetapi pelajaran ini memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan warga negara yang bertanggung jawab, cerdas dan memiliki moral totaliter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun