Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Sudut Pandang: Penting Nggak Sih Mengajar dan Membimbing Anak Belajar Ngaji Sedari Kecil?

10 Juli 2020   07:46 Diperbarui: 10 Juli 2020   07:44 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Natalie dari Pexels

Sebagian orang tua akan mengatakan bahwa mengajar anak mengaji sedari kecil itu penting ada juga yang berpendapat belum terlalu penting, dan ada juga yang beranggapan ngak penting-penting amat.

Gimana nih, kalau menurut moms dan paps sendiri, penting ngak sih?

Mari kita liat dari sudut pandang moms and paps yang mengatakan penting

Foto oleh cottonbro dari Pexels
Foto oleh cottonbro dari Pexels
Mengajarkan anak sedini untuk mengenal Al-Qur'an agar anak kelak sudah terbiasa.

Sebagai seorang muslim sudah menjadi tanggungjawab orang tua membimbing dan mengajari anak-anaknya. Meskipun ketika anaknya sudah sekolah sekalipun orang tua tetap masih memiliki tanggungjawab untuk mengajari dan membimbing.

Moms dan paps pasti menginginkan keturunan yang shalih dan shalihah, kan? Sama saya juga.

Hal yang harus dipahami terlebih dahulu bahwa Al-Qur'an adalah pedoman umat muslim.

Mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak  untuk dekat dengan pedoman hidupnya dan selalu dekat dengan Allah Ta'ala.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda : "Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara : mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitnya dan membaca Al-Qur'an karena orang-orang yang memelihara Al-Qur'an itu berada dalam lingkungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan-Nya, mereka beserta para nabi-Nya dan orang-orang suci." (HR. Ath Thabrani).

Manfaat mengajarkan anak sedari kecil adalah dapat membantu untuk mengenalkan Al-Qur'an kepadanya. Seperti mengajarkan huruf-huruf hijaiyyah, membacakan kisah-kisah tentang Al-Qur'an.

Saya mendapatkan beberapa tips nih moms dari laman sekolahumroh.com yang memaparkan cara mengajari anak sesuai usianya:

Pertama, Sejak dalam kandungan

Pastikan moms dan paps rutin membaca Al-Qur'an yah jangan lupa paps bisa b ercakap-cakap dengan si kecil dalam perut moms sambil mengelus-elus perut moms juga boleh.

Selanjutnya, buatlah jadwal bersama untuk membaca dan mentadaburrinya.

Moms juga bisa membiasakan untuk mendengarkan murottal ketika lagi beraktivitas misalnya masak, nyuci, atau sedang istirahat.

Kedua, baby baru lahir -3 tahun

Moms bisa nih terapkan mengajarkan ketika babynya sedang menyusu, mandi, makan, ganti baju, jalan-jalan, dan berbagai aktivitas lainnya.
Otak anak mudah untuk mencerna loh moms bisa menyerap lebih cepat apa yang didengarkan dan diajarkan, oleh sebab itu moms bisa belajar bersama-sama dari bayi sampai ia berusia 3 tahun.

Ketiga, Usia 3-5 tahun

Berlahan saja jika mengajari si kecil yah moms, ajari dengan metode yang mengasikkan misalnya mewarnai atau memakai cara sesuai keinginan si kecil agar si kecil bisa mengembangkan pola pikirnya dan juga menambah rasa penasaran misalnya si kecil bertanya soal huruf-hurufnya dan juga ngajak moms untuk ngaji bersama.

Keempat, Usia 5- 10 tahun

Diusia ini anak sudah bisa lebih fokus menerima pelajaran yang moms dan paps ajarkan. Buatlah jadwal belajar bersama, moms dan paps jadilah guru yang pertama untuk si kecil yah.

Nah, itulah beberapa tips cara bermain sambil belajar sesuai usia si kecil. Menciptakan suasana belajar mengajar yang happy agar anak tertarik dan tak bosan yah moms. Selamat mencoba. Semoga sukses.

Sudut pandang moms dan paps yang beranggapan belum terlalu penting

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Bagi moms dan paps beranggapan seperti ini mungkin karena terlalu dini untuk mengajari. Dimana anak butuh kebebasan bermain dengan dunianya sendiri.

Moms juga ngak mau repot apalagi si kecil bandelnya minta ampun. Membimbing dan mengajari ngaji butuh kesabaran dan juga metode yang sesuai dengan tipe kepribadian anak. Jadi, susah jika masih terlalu kecil.

Meskipun begitu moms dan paps akan tetap membimbing dan mengajari si kecil ngaji jika si kecil memang betul-betul siap untuk menerima pelajaran.

Sudut pandang moms dan paps yang beranggapan tidak penting

Foto oleh Natalie dari Pexels
Foto oleh Natalie dari Pexels
Di zaman yang seperti ini ada kalanya kesibukan membuat tanggungjawab orangtua terabaikan. Apalagi jika moms dan paps sama-sama bekerja dan hanya menitipkan si anak sama baby sitter atau ke orangtua.

Moms dan paps beranggapan bahwa tak perlu repot untuk membimbing dan mengajari si kecil sebab jika sudah masuk sekolah maka mereka akan belajar mengaji dengan sendirinya.

Nah, itulah 3 pikiran yang berbeda-beda dari masing-masing moms dan paps.

Apapun keputusan moms dan paps dalam membimbing dan juga mengajari si kecil semoga si kecil bisa lebih menjadi sosok yang lebih baik dan menjadi anak yang berbakti dan juga menjadi sebabnya moms dan paps mendapat pahala yang tak ada putus-putusnya yah. Aamiin

Wallahu a'lam..

Sumber bacaan dan  referensi tulisan ini: Diskusi dengan calon suami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun