Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jujur, Saya dan Keluarga Masih Menggunakan Kantong Plastik

9 Juli 2020   19:53 Diperbarui: 9 Juli 2020   19:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resmi dilarang diberbagai daerah, namun tetap saja tak bisa dipungkiri saya dan keluarga masih menggunakan si kantong kresek ini.

Kehidupan manusia dizaman ini sepertinya akan mustahil jika tak menggunakan plastik lagi. Disatu sisi si kantong plastik ini juga memberikan manfaat seperti untuk menyimpan makanan, membungkus benda-benda dan masih banyak manfaat lainnya.

Masalah pelarangan dan berbagai aturan sebaiknya bertumpu pada pengolahan sampah itu sendiri. Jujur saja saya dan keluarga masih menggunakan kantong plastik.

Saya dan keluarga punya cara tersendiri dalam menanggapi larangan penggunaan kantong plastik ini. Yah, meski jika tak dilarang sekalipun tetap saja keluarga saya sudah terbiasa simpati pada lingkungan terutama dalam rumah kami sendiri.

Ayah saya seorang yang suka dengan lingkungan yang bersih. Ibu saya seorang dengan kreativitas yang unik.
Rumah kami disetiap ruang harus memiliki tong-tong sampah mini. Baik dikamar, di wc, di halaman rumah, di ruang keluarga, dapur, semua ada tempat sampah.

Sedari kecil ayah saya suka menasehati agar tidak membuang sampah disembarang tempat. Ibu saya mengajarkan saya berbagai macam kreativitas dari  plastik misalnya: dari pembungkus gula-gula, mie dan sebaginya.

Kami membuat kreasi bunga hias dari kantong plastik, dan plastik snack-snack. Kami menjualnya jika ada yang minat membelinya.

Jika ada tugas sekolahpun Ibu saya selalu memberi masukan untuk membuat kreasi baru dari barang-barang bekas saja salah satunya dari botol-botol minuman kemasan dan sampah plastik lainnya. Lumayan lah hemat biaya ehehehe..

Saya teringat dengan percakapan dengan seseorang. Disaat itu kami juga sedang membahas masalah sampah. Ia bertanya apa yang kamu lakukan jika tak menemukan tempat sampah jika disaat itu kamu sedang membuka pembungkus gula-gula?

Saya sejenak diam dan menanyakan kembali. Ia menjelaskan bagaimana cara dia menangani sampah permen itu.

Caranya:  ia memasukkan pembungkus permen itu ke dalam saku celana atau bajunya. Bisa juga simpan dulu didalam tas. Intinya jangan membuang sampah itu disembarang tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun