Pak Tri Yunus Miko Wahyono mengatakan kepada wartawan Tirto bahwa :
"Harus diuji ke binatang dahulu, kalau berhasil, baru kemudian diuji ke manusia. Tahapnya masih panjang. Dan harus dilakukan oleh ahli virologi dan ahli farmakologi," seperti dilansir dari sini.
Lebih lanjut Pak Miko menjelaskan penggunaan kalung dan roll on ini juga harus diinformasikan dengan detil dan jelas oleh pemerintah. Mengapa?
Informasi itu sangat penting untuk mengantisipasi respons masyarakat yang mungkin tidak menerima informasi secara utuh.
"Jika warga hanya memakainya saja, kemudian abai tanpa pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, jaga kesehatan, dan yakin kalau kalung atau roll on itu bisa melindungi dari COVID-19, bahaya." Kata Pak Tri Yunus Miko Wahyono kepada wartawan Tirto (senin siang).
Nah, kalau kamu gimana setuju atau ngak nih tentang kalung antivirus ini?
Saya pribadi juga ngak setuju apalagi jelas-jelas nama kalungnya "kalung anti virus corona" meski ada bantahan ngak membunuh virus tetap aja kan pemikiran kita apalagi orang-orang awam akan percaya begitu saja tanpa memahami langsung cuuus beli. Hmmm...
Sebenarnya sih gini yah, bukan ini yang diharapkan apalagi pembuatan kalung itu larinya ke bisnis. Gimana sama yang ngak mampu beli? Yang berduit mah bisa beli setrek.
Bukannya mencari cara menemukan vaksin dengan memanfaatkan limpahan tanaman yang ada di Indonesia ini malah membuat kalung yang alih-alih mematikan virus trus itu tadi larinya bisnis lagi bisnis lagi...
Ada-ada saja yah kehidupan dizaman sekarang ini... eheeehehe..
Wallahu a'lam..