CBIA dilaksanakan secara bertahap dengan peserta yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Pada tahap pertama, setiap kelompok peserta diajak untuk mengingat kembali jenis penyakit minor yang pernah dialami dan langkah swamedikasi apa yang dilakukan. Setiap kelompok peserta diminta menuliskannya dalam tabel pengamatan yang telah disediakan. Kemudian secara bersama, akan dibahas oleh narasumber yang dipandu oleh fasilitator.
Pada tahap kedua, setiap kelompok peserta diajak untuk memahami informasi yang tertera dalam kemasan obat -- seperti bahan aktif yang terkandung, indikasi, aturan penggunaan, efek samping, serta kontraindikasi yang mungkin ditimbulkan -- sebagai informasi dasar sebelum dilakukan swamedikasi atas penyakit tertentu. Setiap kelompok peserta akan diberikan beberapa obat tanpa resep untuk diamati bersama terkait dengan informasi-informasi yang sekiranya diperlukan dalam melakukan swamedikasi. Peserta diminta menuliskannya dalam lembar kerja yang telah disediakan yang kemudian akan dilakukan pembahasan secara bersama.
Sebagai penutup kegiatan, pada tahap ketiga, setiap peserta diminta secara individu untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam melakukan swamedikasi secara cermat dari kemasan obat yang dipunya di rumah. Namun setiap tahapan dalam metode CBIA dapat dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.Â
Metode CBIA merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam berswamedikasi. Sedemikian hingga keputusan penggunaan jenis dan jumlah obat dalam swamedikasi dibuat secara rasional untuk mencapai target terapi yang diinginkan. Tentunya hal ini akan berdampak pada penurunan angka kejadian penyalahgunaan obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse) dalam berswamedikasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H