Oleh karena itu, menurut Gibran, menambah nilai dalam negeri di tengah gempuran kemerosotan ekonomi dan konflik geopolitik adalah kuncinya.
Jika terpilih, ia berjanji akan terus melakukan hilirisasi, tidak hanya di bidang pertambangan, tetapi juga di bidang pertanian, perikanan, dan digital.
Selain itu, ia dan Prabowo Subianto juga terus mendorong pembangunan berkeadilan yang tidak lagi bersifat Jawa sentris.
Promosi ekonomi kreatif dan UKM juga penting. Sebab, Gibran mengklaim terdapat 64 juta usaha kecil dan menengah di Indonesia yang menyumbang 61 persen terhadap PDB.
"Ya Tuhan, jika ini terjadi akan tercipta 19 juta lapangan kerja" ujarnya.
Gibran juga menyebutkan, pembangunan berkelanjutan di Ibu Kota Negara Kepulauan (ICN) akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akses dan konektivitas, serta peluang kerja.
IKN juga diklaim tidak hanya sekedar gedung administrasi, namun juga simbol pembangunan Indonesia yang berkeadilan dan simbol perubahan pembangunan Indonesia.
Ia juga meyakini suatu saat Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia dengan mengembangkan biodiesel, biocar kelapa sawit, dan bioetanol.
"Kami melatih pakar muda kecerdasan buatan, pakar bitcoin, pakar robotika, pakar perbankan syariah, dan generasi muda ahli kripto untuk digitalisasi".
Peneliti INDEF Dhenny Yuartha Junifta mengatakan, tujuan perekonomian Indonesia ke depan adalah keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
Sayangnya, Gibran dalam keterangannya mengatakan pertumbuhan ekonomi kini dinilai berkelanjutan.