Tidak jauh berbeda ketika dulu saya pernah menginap di salah satu apartment Kota Jakarta, dimana kamar kedua dari unit tersebut juga memiliki jendela kaca yang rendah, namun bisa dibuka agar angin luar dapat masuk, sehingga kita juga bisa bebas memandang view sekitar yang indah, tanpa batasan teralis sama sekali.
Tapi saya sempat berpikir bahwa tentunya hal itu tidak aman bagi anak-anak, sehingga saya juga pernah merasa khawatir jika ada anak-anak yang tinggal di unit apartment mengikuti kedua orang tuanya.
Anggapan itu pun berubah ketika pertama kali saya berkunjung ke Borneo Bay City Apartment, karena jendela yang bisa dibuka sebagai fentilasi keluar masuknya udara berada sangat tinggi dan berukuran tidak lebar, persis seperti fentilasi pada umumnya.
Cukup aman bagi anak-anak karena walau pandangan view tidak terhalang juga, namun lebih safety karena berupa 'jendela mati' atau sekedar jendela kaca yang tidak bisa dibuka-tutup.
Ternyata desain bangunan itu memang tergantung sekali dari kebijakkan pengelolanya ya? Apalagi apartment ini dikelola oleh Agung Podomoro Land yang memang sudah terkenal sepak terjangnya di dunia pengembangan real estate, sehingga hal-hal semacam itu tentu sudah dipikirkan dengan baik.
Bukan berarti salah satu apartment yang pernah saya kunjungi di ibukota tersebut tidak bagus, hanya saja kurang sesuai jika ditinggali bersama anak-anak berusia balita, karena saya pun agak berdebar ketika membuka jendelanya.
Syukurlah saat itu saya masih lajang dan belum memiliki anak-anak kecil, jadi merasa fine-fine saja saat tinggal di sana.
Itu pun sudah sekitar belasan tahun yang lalu, dan pasti sudah banyak perubahan yang tidak saya ketahui juga di apartment tersebut.
Kembali lagi ke Borneo Bay Apartment.