“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,’Aku tidaklah butuh adanya tandingan-tandingan. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal dalam keadaan menyekutukan Aku dengan selain Aku, maka Aku akan meninggalkan dia dan perbuatan syiriknya itu.’” (HR. Muslim no. 7666)
Dalam hadist tersebut Allah S.W.T akan meninggalkan hambanya yang menyekutukan-Nya dalam suatu perbuatan. Allah juga tidak akan menerima amalan yang ia lakukan kecuali amal tersebut dilandasi dengan rasa ikhlas semata-mata agar mendapat ridho Allah. Sungguh, orang yang riya’ dalam amalnya akan mendapat hasil didunia saja. Sedang di akhirat ia mendapat kepahitan dan tidak mendapat apa-apa.
Perlu kita ketahui bahwa ciri-ciri sifat riya’ dapat kita ketahui dalam diri seseorang, menurut Ali bin Abi Thalib diantara ciri tersebut ialah malas jika sendiri, giat jika di tengah khalayak banyak orang, semakin semangat beramal jika mendapatkan pujian, dan berkurang jika tidak mendapat pujian atau dicela.
Lalu bagaimana caranya agar kita dijauhkan dari sifat riya’?
Penyakit hati ini dapat dihindari dengan selalu mengingat nama Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu dapat dilakukan pula dengan meluruskan niat segala amal perbuatan kita serta tidak mengatakan kepada orang lain akan kebaikan yang sudah kita lakukan. Semoga kita selalu dijauhkan dari sifat riya’ ini dimanapun dan kapanpun. Aamiin ya robbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H