Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa baik Scrum maupun Kanban dapat menghasilkan proyek-proyek yang sukses. Namun, secara khusus, Kanban dinilai sedikit lebih baik daripada Scrum dalam hal manajemen jadwal proyek.
Hasil ini memberikan wawasan yang berharga terkait dengan efektivitas kedua metode dalam mengelola faktor-faktor manajemen proyek tradisional, seperti penanganan anggaran, kontrol risiko, kualitas proyek, sumber daya yang tersedia, kejelasan ruang lingkup proyek, dan penanganan jadwal.
Dalam konteks ini, dapat disimpulkan bahwa sementara keduanya efektif, Kanban mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk manajemen jadwal proyek. Namun, penting untuk diingat bahwa keefektifan suatu metodologi dapat bervariasi tergantung pada karakteristik proyek dan tim pengembangnya.
Penting juga untuk dicatat bahwa penelitian ini memberikan pkamungan statistik terhadap efek Scrum dan Kanban, dan pemahaman lebih lanjut tentang konteks spesifik dan karakteristik proyek dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan membantu organisasi dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam memilih antara Scrum dan Kanban, penting untuk mempertimbangkan karakteristik proyek, tim, dan kebutuhan pelanggan. Scrum cocok untuk proyek yang memerlukan kejelasan waktu dan tanggung jawab peran yang jelas, sementara Kanban memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk proyek dengan persyaratan yang berubah-ubah atau tim yang lebih mandiri. Pemahaman mendalam tentang perbedaan ini akan membantu tim mengadopsi metode yang paling sesuai dengan tujuan dan konteks proyek mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H