Hal ini mungkin bisa menjadi berita baik bagi pemilik rumah saat ini, namun bisa menjadi beban besar bagi penduduk asli desa yang kini mengalami kesulitan membeli atau menyewa rumah.Â
Perubahan ekonomi juga terjadi. Bisnis lokal yang sudah ada selama bertahun-tahun mungkin harus bersaing dengan bisnis besar yang didirikan oleh pendatang yang membawa modal yang lebih besar.Â
Hal ini dapat menciptakan dinamika yang rumit di pasar lokal dan mempengaruhi mata pencaharian penduduk asli desa.
Selain itu, perbedaan dalam gaya hidup, bahasa, dan nilai-nilai sosial antara pendatang dan penduduk asli desa dapat menimbulkan ketegangan budaya. Pengaruh budaya dan identitas desa yang unik mungkin terancam oleh perubahan ini.
Peran Sentral Teknologi dalam Gentrifikasi
Salah satu aspek yang paling menarik dalam gentrifikasi adalah peran sentral teknologi modern dalam proses ini. Internet dan teknologi komunikasi telah mengubah segalanya.Â
Sekarang, orang-orang dapat tinggal di desa sambil tetap terhubung dengan dunia luar. Bekerja dari jarak jauh adalah contoh nyata bagaimana teknologi telah memungkinkan perpindahan ini.Â
Pekerjaan yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di kantor kini dapat dijalankan dari rumah di desa terpencil. Selain itu, pendidikan dan pelatihan online telah mengubah cara penduduk desa memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.Â
Dulu, pendidikan tinggi hanya dapat diakses di kota besar, tetapi sekarang, siapa pun dapat mengikuti kursus online dan bahkan kuliah secara online dari desa mereka sendiri.
Teknologi juga berdampak pada sektor pertanian. Penggunaan sensor IoT (Internet of Things) dan analisis data telah membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian mereka dengan lebih efisien.Â
Teknologi telah membantu mengubah desa menjadi tempat yang lebih terkoneksi, memperluas akses terhadap layanan, dan membuka peluang ekonomi yang baru.