3. Perencanaan Tanggap Darurat
Ancaman cyber seringkali datang tanpa peringatan, dan organisasi perlu siap untuk merespons dengan cepat dan efektif. GRC membantu dalam perencanaan tanggap darurat terhadap insiden cyber security. Ini mencakup peran dan tanggung jawab yang jelas untuk anggota tim tanggap darurat, pemulihan sistem, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.
Selain itu, GRC juga membantu dalam pengembangan skenario insiden yang berbeda, sehingga organisasi dapat merespons dengan lebih baik saat serangan terjadi. Ini dapat melibatkan latihan darurat dan simulasi serangan cyber untuk menguji kesiapan organisasi.
4. Pemantauan Terus-Menerus
Ancaman cyber tidak pernah berhenti, dan oleh karena itu, organisasi perlu memantau lingkungan keamanan mereka secara terus-menerus. GRC menyediakan alat dan metrik untuk pemantauan keamanan yang efektif.
Ini dapat mencakup pemantauan lalu lintas jaringan, analisis log, dan deteksi ancaman otomatis. Pemantauan terus-menerus ini membantu organisasi mendeteksi serangan cyber lebih awal dan mengambil tindakan yang cepat.
5. Pelaporan dan Kepatuhan
Kepatuhan terhadap peraturan cyber security yang berlaku merupakan komponen penting dalam melindungi organisasi dari ancaman cyber. GRC membantu dalam memahami dan mematuhi regulasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation), HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act), atau regulasi sektor keuangan.
Selain itu, GRC juga memfasilitasi pelaporan insiden cyber security kepada otoritas yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini adalah langkah penting untuk mematuhi undang-undang dan menghindari sanksi yang mungkin dikenakan atas pelanggaran cyber security.
6. Pengelolaan Vendor
Organisasi sering kali bekerja sama dengan pihak ketiga atau vendor yang memiliki akses ke sistem atau data mereka. Pengelolaan vendor adalah aspek penting dalam melawan ancaman cyber, karena serangan dapat dimulai dari pihak ketiga yang memiliki akses.
GRC membantu organisasi dalam mengevaluasi keamanan vendor, mengidentifikasi risiko yang terkait dengan mereka, dan memastikan bahwa vendor mematuhi standar keamanan yang diperlukan. Ini melibatkan audit dan pemantauan vendor secara berkala.
7. Kesadaran Keamanan Karyawan
Karyawan adalah aset berharga dalam pertahanan terhadap ancaman cyber, tetapi mereka juga dapat menjadi titik lemah jika tidak memiliki kesadaran keamanan yang cukup. GRC membantu organisasi dalam mengembangkan program pelatihan dan kesadaran keamanan yang efektif untuk karyawan.
Program ini mencakup pelatihan tentang cara mengenali serangan phishing, tanda-tanda serangan cyber security, dan tindakan yang harus diambil jika mereka mencurigai aktivitas mencurigakan. Dengan meningkatnya kesadaran keamanan karyawan, organisasi dapat mengurangi risiko serangan sosial (social engineering) yang sering dimanfaatkan oleh penyerang.
Integrasi GRC dalam Tata Kelola TI
Penting untuk dipahami bahwa GRC bukanlah entitas terpisah dalam suatu organisasi. GRC harus menjadi bagian integral dari tata kelola teknologi informasi (TI) yang lebih luas. Integrasi GRC dalam tata kelola TI memiliki beberapa manfaat kunci:
1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan GRC yang terintegrasi, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data yang akurat tentang risiko dan kepatuhan. Ini membantu dalam mengarahkan sumber daya ke area yang memerlukan perhatian lebih besar.
2. Efisiensi Operasional: Integrasi GRC membantu dalam mengoptimalkan proses dan mengurangi tumpang tindih dalam pengelolaan risiko dan kepatuhan. Ini juga dapat mengurangi biaya operasional.
3. Peningkatan Cyber security: Integrasi GRC membantu organisasi untuk lebih efektif dalam melindungi sistem dan data mereka dari serangan cyber. Ini menciptakan lingkungan keamanan yang lebih kokoh.
4. Kepatuhan yang Berkelanjutan:Â Dengan GRC terintegrasi, organisasi dapat memastikan bahwa mereka selalu mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku. Ini penting untuk menjaga reputasi dan menghindari sanksi hukum.
Ancaman cyber merupakan salah satu tantangan terbesar dalam dunia digital saat ini. Untuk melindungi aset digital dan menjaga operasi bisnis yang lancar, organisasi perlu memahami peran penting GRC dalam mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah serangan cyber.
GRC membantu organisasi dengan berbagai cara, mulai dari identifikasi ancaman, penilaian risiko, pemilihan kontrol keamanan yang sesuai, hingga pemantauan dan pelaporan insiden. Integrasi GRC dalam tata kelola TI juga membantu organisasi dalam mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensi operasional.