Identitas buku
Â
Judul Buku        : You Do You
Penulis            : Fellexandro Ruby
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun terbit       : 2021
Kota terbit         : Jakarta
Jumlah halaman   : 235+xii halaman
Harga Buku        : Rp 128.000
Peresensi          : Annisa Sri Wahyuni
     Buku berjudul You Do You ini merupakan kumpulan motivasi pengembangan diri yang ditulis oleh Fellexandro Ruby. Wanderbites dan Co., agensi digital pembuat konten kreatif dengan klien ternama yang dimulai oleh Ruby. Thirty Days of Lunch, podcast yang dibuat oleh penulis untuk berbagi ilmu. Di instagram @negeripembelajar juga digunakan untuk komunitas anak muda yang ingin belajar bersama.
     Sebelumnya saya tidak mengetahui Ruby dan memilih buku ini hanya karna sedang best seller. Setelah melihat beberapa bagian ternyata buku ini unik, kita juga diarahkan kepada ilmu yang lainnya entah itu dari link website atau akun penulis sendiri. Kita juga bisa terhubung  langsung dengan sosial medianya.
      Saya menyukai novel self improvement satu ini  karna sangat cocok untuk kita yang sedang berusaha lebih mengenal diri sendiri atau masih bingung dengan passion dan sesuatu yang harus dilakukan untuk kedepannya. Buku You Do You tidak langsung memberikan jawaban, tetapi membantu merefleksi diri dan mengajarkan agar bisa menemukan jawaban sendiri jika bertemu masalah.
     Di buku ini Ruby menggunakan bahasa yang ringan dan sering dipakai sehari-hari sehingga ketika  dibaca terasa ringan dan santai. Penulis juga memberikan cara baca karangan ini yaitu tidak harus dimulai dari halaman pertama, tapi bisa dari mana saja yang diinginkan maupun yang dibutuhkan. Ada 5 bab utama dalam You Do You dan diakhir setiap bagian terdapat kolom khusus untuk mencatat ilmu baru setelah membacanya dan diawali dengan kata 'ternyata'.
     Pada bagian pertama pembaca diajak untuk mengenal diri sendiri sebelum memulai sebuah rencana. Self awareness menjadi semakin penting di generasi yang terlatih oleh media sosial untuk membandingkan kita dengan orang lain. Padahal bisa jadi saran yang sama, walaupun di kita gagal, tapi berhasil di orang lain. Oleh karna itu jangan iri terhadap rumput tetangga karna cara berproses setiap pribadi berbeda.
     Jika passion sering kali menjadi acuan untuk bergerak, maka kali ini kita dituntun menggunakan ikigai. Buat orang Jepang, ikigai tidak selalu tentang pekerjaan, karier, maupun uang melainkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam keseharian yang dalam jangka Panjang akan membuat hidup lebih bermakna. Konsep ini berguna di kehidupan sehari-hari.
     Hal tersebut memudahkan proses dalam merencanakan sesuatu untuk jangka yang Panjang dan tidak selalu terpaku dengan passion. Kenapa dibuku ini juga menekankan self awareness? Karna itu penting dalam Langkah awal proses pencarian ikigai. Penulis mengingatkan bahwa melakukan banyak eksperiman termasuk salah satu proses mengenal diri sendiri, jadi tidak perlu frustasi jika gagal melakukan sesuatu dan jadikanlah pelajaran.
     Cara mengenal diri sendiri pada setiap pribadi berbeda-beda jadi tidak harus sama dengan apa yang orang lain lakukan. Jika kita biasanya mengandalkan passion untuk mencari pencerahan atau kesuksesan, maka saat ini kita bisa memulai dengan 'what I can be paid for' dan akhirnya menemukan 'what I love' bersamaan dengan 'what I'm good at'. Karna konsep ikigai ini lebih lengkap bukan hanya tentang dimana kenyamanan kita.
     Pada buku ini juga terdapat bagian tentang kegagalan yang seharusnya menjadi sahabat, tetapi orang malah membencinya padahal dari situlah pembelajaran dimulai. Mindset ini harus dirubah karna pada akhirnya kita lebih menyesal jika tidak mencoba daripada gagal setelah melakukannya. Ada banyak hal dalam hidup butuh proses. Seperti kata penulis yang paling berkesan bagi saya 'Selamat menghabiskan jatah gagal'.
     Pembahasan yang paling cocok dengan  saya saat ini yaitu 'How You Learn', mungkin karna saya juga baru menduduki perguruan tinggi yang metode pembelajarannya berbeda dari SMA maupun SMP. Kita diperkenalkan dengan metode VARK (Visual, Auditory, Read dan Kinestetic) dan juga tertera link tes tersebut agar tau cara pembelajaran masing-masing pribadi.
     Tentunya You Do You juga mengutarakan personal branding loh, bukan pencitraan semata tapi orang-orang yang berbagi pengalaman, ilmu bermanfaat, dan menjadi dampak baik untuk sekitarnya. Buku ini juga mengarahkan kita ke Instagram @fellexandro agar lebih memahami maksud dari isi tersebut sekaligus menemukan solusi dari beberapa masalah.
     Alasan saya suka membaca You Do You karena sangat menyenangkan, selain itu dibukunya terdapat berbagai macam grafik dan visual dengan warna yang berbeda-beda. Dibuku ini kita tidak hanya diajak membaca isinya saja tapi juga ada pengarahan atau link-link yang bisa dibuka untuk meng-explore hal menarik lainnya. Setelah membaca buku ini menyadarkan bahwa kurangnya saya dalam mengenal diri sendiri dan juga menginspirasi untuk terus menggali potensi diri dan bereksperimen.
     Terlebih dari itu sebenarnya buku ini lebih membahas masalah pada umur dua puluhan, Jadi bagi kita yang masih delapan belasan mungkin kurang greget karna kita belum sampai pada masa itu padahal buku ini sangat bagus. Mungkin lain waktu bisa membahas sedikit tentang anak yang baru memasuki remaja.
     Akhirnya saya selesai membaca You Do You ini walaupun ada beberapa bagian yang tidak dibaca karna kurang tertarik terhadap pembahasannya. Disini saya merasa seperti sedang baca buku yang tepat untuk saat ini karna saya membutuhkan motivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Pereview :Â
Mahasiswa    : Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas      : Ilmu Kesehatan
Prodi          : S1 Farmasi
Dosen Pembimbing : Dr. Daroe Iswatiningsih, M. Si.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI