STOP MENJADI GURU
Â
 Judul            : Stop Menjadi Guru!
Penulis        : Asep Sapa’at
Penerbit        : PT. Tangga Pustaka
Terbit            : 2012
Tebal            : 288 halaman
Â
Buku yang ditulis oleh Asep Sapa’at ini bukan hanya mengajarkan kita bagaimana mencintai profesi sebagai seorang guru. Lebih dari itu, Asep mencoba untuk memberi tahu kita apa arti dari profesi tersebut, mengapa kita menjadi guru, dan pantaskah kita untuk menjadi guru. Seorang guru yang berhasil tidak hanya dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, namun juga berhasil dalam menanamkan karakter melalui pemberian contoh berisi nilai-nilai dan norma-norma yang baik.
Penulis mengawali pembahasan buku dengan penjelasan yang menekankan arti penting bagi guru untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai impian atau cita-cita yang harus mereka raih di masa mendatang. Terkait dengan impian peserta didik, gurulah yang memegang peranan penting dalam membangkitkan keberanian peserta didik untuk bermimpi sekolah tempat mereka belajar harus menjadi tempat terbaik untuk mewujudkan impian-impian peserat didik di masa depan.
Kisah-kisah yang dipaparkan penulis buku dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain agar dapat menjadikan pilihan mereka sebagai guru sebagai pilihan mulia karena menyangkut upaya menyelamatkan masa depan generasi bangsa. Bisa jadi banyak guru yang berpikiran bahwa menjadi guru di Indonesia menghadapi banyak masalah dan resiko memang benar pasti kita akan menghadapi masalah dalam mengajar namun semua pasti ada penyelesainya
Sebagai contoh , kisah Erin Gruwell, penulis dari The Freedom Writer ini adalah sosok guru yang kreatif dan inspiratif, ia bisa mengubah pola pikir murid-muridnya lewat menulis. Kini, murid-muridnya ingin selalu belajar dan selalu mematuhi peraturan. Walaupun begitu, ini tak semudah dari apa yang dibayangkan, sebelumnya Gruwell harus melewati masalah-masalah sosial terlebih dahulu. Murid-murid yang berasal dari golongan yang berbeda-beda adalah tantangan utamanya, hingga ia harus berurusan dengan sekelompok geng, para pengedar narkoba, dan masalah sosial lainnya. Tak hanya itu, suasana kelas pun seringkali tidak mendukung. Banyak murid-muridnya yang seringkali bertengkar satu sama lain. Tapi inilah Gruwell, ia tak hanya menjadi seorang guru yang pandai mengajar tapi juga sesosok teman yang bisa menawarkan penyelesaian untuk masalah-masalah para muridnya.
Murid-murid yang berasal dari golongan yang berbeda-beda adalah tantangan utamanya, hingga ia harus berurusan dengan sekelompok geng, para pengedar narkoba, dan masalah sosial lainnya. Tak hanya itu, suasana kelas pun seringkali tidak mendukung. Banyak murid-muridnya yang seringkali bertengkar satu sama lain. Tapi inilah Gruwell, ia tak hanya menjadi seorang guru yang pandai mengajar tapi juga sesosok teman yang bisa menawarkan penyelesaian untuk masalah-masalah para muridnya.
Dari buku Stop Menjadi Guru! ini, kita bisa mengambil banyak hikamah yang ada sebagai contoh bahwasanya guru harus bisa mengajar dan mendidik tanpa batas apapun, tidak dibatasi oleh fasilitas dan tidak juga dibatasi oleh uang karena kreatifitas dapat dijangkau oleh sebagian besar dari apa yang sedang dibutuhkan proses pembelajaran. Dan jika masih ada yang mengeluh tak bisa mengajar maksimal karena alasan jarak apalagi gaji, maka sebenarnya, mereka belum benar-benar siap untuk menjadi guru. Dengan bahasa yang ringan, penulis ingin membawa pembaca terutama guru untuk merenungkan kembali arti menjadi guru yang sebenarnya dan berupaya membantu pembaca terutama guru dalam memetakan permasalahan pendidikan Indonesia agar mampu menemukan arah dan jati diri. Buku ini dapat memotivasi setiap tenaga pengajar untuk menjadi guru yang kreatif, inovatif, iklhas, berdedikasi, bertanggungjawab, sabar, mencintai, sabar, penyayang, peduli, dan menja
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI