Bertepatan dengan peringatan Hari Sarjana Nasional yang jatuh pada tanggal 29 September, Calon Walikota Palembang 2018 Mularis Djahri, menegaskan bahwa peran sarjana dalam pembangunan diberbagai sektor kehidupan sangat vital. Karena sarjana merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa. Maka segala pemikiran dan sikap sarjana yang idealis serta kreatif dibutuhkan untuk memajukan Kota Palembang.
Mularis Djahri mengingatkan para sarjana di Palembang harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jika hal itu diamalkan, Mularis Djahri yakin cita-citanya untuk membuat Kota Palembang "Cerdas Kotanya Sejahtera Warganya" mampu terimplementasikan. Karena dukungan para sarjana untuk melakukan itu sangat dibutuhkan.
Bagi Mularis Djahri pendidikan diperlukan agar memiliki wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Kemudian, penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Lalu, pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu tersebut.
Mularis Djahri, pengusaha sukses serta tokoh yang dikenal cukup religius ini menilai peran sarjana dalam pembangunan sangat strategis. Nilai yang ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi jika diamalkan secara konsisten, dampaknya akan terasa bagi masyarakat. Menurut Mularis Djahri secara garis besar ada dua peran para sarjana yang sangat terasa dewasa ini.
Pertama, sebagai agent of change. Hal ini diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini. Idealisme para sarjana yang dimilikinya sejak mahasiswa penting untuk membangun bangsa ini dan menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Kemudian skill yang diperoleh baik lewat pengalaman maupun melalui materi kuliah atau organisasi di kampus harus mampu diimpelementasikan. Terlebih dalam era digital dewasa ini, peran para sarjana tak lagi terbantahkan.
Kedua, dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sarjana dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena sarjana berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Bagi Mularis Djahri, para sarjana harus bisa menjadi panutan masyarakat. Karena segala tingkah laku sarjana akan diamati, dinilai, dicontoh dan diikuti oleh masyarakat. Untuk itu sarjana harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.
Dua hal itu wajib diamalkan oleh para sarjana. Karena pada siapa lagi bangsa ini berharap, kalau bukan pada mereka. Untuk itu, Mularis Djahri mengingatkan kepada para sarjana untuk tidak hanya mempedulikan dirinya sendiri, tapi lebih dari itu peduli terhadap masyarakat sekitar dan bangsa ini.
