Mohon tunggu...
Annisa Salsabilla
Annisa Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di UNIDA Gontor

konten seputar Hubungan Internasional dan isu kontemporer saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karakteristik Diplomasi Moral yang Dapat Kita Teladani Dari Diri Rasulullah

5 September 2022   23:34 Diperbarui: 5 September 2022   23:33 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabar bukan berarti pasif dan tak melakukan apa-apa dalam menghadapi provokasi-provokasi dalam bernegosiasi. Kesabaran adalah istiqamah dan penuh ketenangan dalam menghadapi cobaan, namun diiringi oleh usaha yang terus menerus dalam mencari jalan terbaik untuk mencapai tujuan. Tujuan yang besar akan mernbutuhkan kapasitas kesabaran yang besar pula. Ini sangatlah penting untuk ditekankan sejak awal karena seorang diplomat harus menjadikan dirinya sudah mampu meyakini dengan seyakin-yakinnya apa yang dia bawa, dan harus memiliki keyakinan yang dalam terhadap misi yang dia bawa. Sebab jika hal itu tidak mampu dia miliki, maka dia tidak akan mampu meyakinkan orang lain. Oleh karena itu dia harus selalu kokoh, dan memegang kuat keputusan apa yang harus dia ambil.

Sederhana

Rasulullah merupakan seorang yang dapat diteladani dalam kesederhanaannya. Beliau bersikap rendah hati terhadap semua orang. Beliau telah membangun sebuah masyarakat yang menghapuskan semua privilege (hak-hak istimewa). Sebab menurut beliau, privilege hanya akan diterima oleh seseorang yang melakukan pengabdian dan pengorbanan. Beliau melakukan itu lewat contoh-contoh nyata. Dalam setiap pertemuan, beliau tidak pernah melakukan hal-hal yang sangat mencolok pandangan. Beliau selalu duduk dengan orang-orang biasa dan menolak untuk mengakui kedudukan tertentu sebagai pembeda dengan yang lain.

Loyalitas

Loyalitas adalah sebuah sikap setia dan konsisten terhadap kewajiban yang dibebankan pada diri seseorang tanpa melihat resiko yang akan menimpa. Rasulullah sangatlah teguh dalam memegang loyalitas tersebut. Dalam segala kegiatan apapun , beliau tidak pernah kehilangan arah untuk melakukan apa yang menjadi tugas utamanya. Konsentrasinya selalu terarah pada risalah atau tujuan yang ingin beliau sampaikan. Setiap aksi, gerakan dan kejadian selalu beliau lakukan untuk memperdekat pencapaian tujuan dan misi yang beliau emban. Langkah-langkah dan aksinya selalu diarahkan bagi usaha pencapaian misinya, walau mungkin beliau akan mendapat banyak tantangan dan rintangan dalam menjalankan misinya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun